Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergeseran Kepemimpinan Jokowi

Kompas.com - 08/11/2016, 16:10 WIB

Selain itu, dalam soal prioritas kebijakan, saya melihat bahwa sejauh ini Jokowi tidak terpenjara, tetapi tumbuh dalam kekuasaan. Ia telah meninggalkan retorika era kampanye, dengan memilih kebijakan yang memang perlu dan mungkin dilakukan. Kalau dia berkeras untuk setia pada citranya semula sebagai kandidat di luar sistem—seperti yang diharapkan Eve Warburton, Hamish McDonald, dan banyak tokoh lainnya di dalam dan luar negeri—maka sekarang Jokowi mungkin sudah kebingungan sendiri, terkucil dari pemerintahan yang harus dipimpinnya.

Pergeseran posisi demikian boleh saja disebut sebagai normalisasi Jokowi. Sebutan ini hanya masalah semantik. Yang jelas, kita justru patut bersyukur bahwa dia telah berubah.

Pertanyaan penting sekarang adalah apakah dengan kekuasaan eksekutif yang kini sepenuhnya telah ia kendalikan, plus dukungan mayoritas kursi di DPR, Presiden ke-7 RI ini memang mampu mengukir sukses besar? Mampukah dia membuka lapangan kerja seluas-luasnya, meningkatkan taraf pendidikan secara berarti, membangun jalan tol 1.000 kilometer?

Semoga

Jawaban semua itu tentu tidak bisa diberikan sekarang. Kita masih perlu bersabar satu atau dua tahun lagi. Pada saat itulah kita bisa menilai apakah Jokowi akan menjadi tokoh transformatif atau sebaliknya, seorang pemimpin yang hanya sibuk dengan akumulasi kekuasaan demi kekuasaan itu semata.

Buat saya, dari segi kebijakan, arah perjalanan Jokowi sekarang sudah di jalur yang benar. Kondisi perekonomian dunia memang sedang tidak bersahabat, tetapi hal ini pasti tidak permanen. Lagi pula, masih banyak hal yang bisa dilakukan agar Indonesia keluar dari perangkap negara berpenghasilan menengah, middle income trap, yang bisa membuat kita hanya berjalan di tempat.

Jokowi memiliki sejumlah menteri yang andal. Kombinasi Sri Mulyani dan Rini Soemarno, dua perempuan cerdas yang tangguh dengan posisi kabinet paling strategis, serta beberapa tokoh lainnya, yaitu Luhut Pandjaitan, Susi Pudjiastuti, Basuki Hadimuljono, dan Ignasius Jonan, mestinya sudah lebih dari cukup untuk melakukan banyak terobosan. Dengan pembantu sekaliber mereka, plus sedikit keberuntungan, Jokowi seharusnya bisa menggerakkan gunung.

Kita berdoa semoga semua itu memang terjadi.

Rizal Mallarangeng, Pendiri Freedom Institute Jakarta 

 

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 November 2016, di halaman 7 dengan judul "Pergeseran Kepemimpinan Jokowi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com