1. Situasi tak kondusif, Ahok-Djarot atur ulang lokasi kampanye
Tim kampanye pasangan calon gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat akan mengatur ulang lokasi yang akan didatangi selama masa kampanye persiapan Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017.
Lokasi kampanye pasangan Ahok-Djarot selama masa kampanye sebenarnya sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.
Namun, beberapa hari terakhir, di lokasi yang didatangi selalu diwarnai dengan penolakan dari sekelompok orang.
Minggu (5/11/2016), Djarot membatalkan semua agenda kunjungan kampanyenya. Awalnya, Djarot akan mengunjungi dua tempat di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan tim kampanye, pembatalan disebabkan karena kondisi di lapangan dinilai tak kondusif.
Baca: Djarot Batalkan Agenda Kampanye Hari Minggu
Film animasi "Surat untuk Jakarta" merebut Piala Citra Film Animasi Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 2016.
Malam puncak FFI 2016 diselenggarakan di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Film Surat untuk Jakarta diproduksi oleh Pijaru, yang merupakan bagian dari Group of Digital Kompas Gramedia yang juga membawahi Kompas.com.
Film berdurasi 2 menit itu disutradarai oleh Andre Sugianto, Aditya Prabaswara, dan Ardhira Anugrah Putra.
Selengkapnya baca di sini.
Anugrah Festival Film Indonesia 2016 juga diberikan kepada Salman Aristo dan Riri Riza untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik.
Sementara, Jujur Prananto memenangi Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Asli Terbaik.
Selengkapnya soal hasil piala citra dapat dibaca dalam topik ini.
Tudingan provokator yang ditujukan pada kamerawan Kompas TV Muhammad Guntur yang beredar di media sosial adalah hoax. Tudingan itu beredar pasca-aksi damai 4 November yang diwarnai kericuhan di depan Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, sekitar pukul 19.00.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dalam pesan Whatsapp yang diterima Kompas.com, Minggu (6/11/2016), mengatakan, ia mengenal Guntur.
"Dia meliput di lapangan Aksi Damai 4 November 2016 dan bukan provokator," kata Din.
Pesan Din mengklarifikasi tudingan terhadap Guntur tersebar berantai. Dihubung Kompas.com Din mengakui pesan itu memang ia tulis untuk meluruskan informasi yang tidak benar.
Selengkpanya soal pernyataan Din bisa dibaca di sini.
Satu orang anggota Jakmania (kelompok supporter kesebelasan sepak bola Persija Jakarta) tewas setelah terlibat tawuran dengan warga di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (6/11/2016).
Rombongan Jakmania itu bentrok dengan warga di pinggir jalan saat pulang ke Jakarta seusai mendukung tim kesayangan mereka bertanding melawan Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, Sabtu kemarin.
Korban terluka kena batu dan ditinggal pergi rombongannya. Warga lalu mengeroyoknya. Korban akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Selengkapnya baca di sini.
Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi dua warga negara Indonesia (WNI) yang diculik di Perairan Sabah, Sabtu (5/11/2016).
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, dua WNI yang diculik adalah nakhoda untuk dua kapal yang berbeda. Keduanya berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.
Mereka menakhodai Kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F. Belum diketahui siapa yang menculik.
Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi telah berkoordinasi dengan Pemerintah Malaysia terkait penculikan ini.
Retno berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Malaysia YB Datuk Sri Anifah Aman lantaran untuk kesekian kali warga Indonesia lagi-lagi diculik di Perairan Sabah.
Selengkapnya baca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.