JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyampaikan orasinya dalam "Aksi Bela Islam" yang berlangsung di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Aksi itu digalang untuk mendesak proses hukum terkait pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diduga bermuatan penistaan agama.
Dalam orasinya, Fadli mempertanyakan sikap Presiden Jokowi dalam menyikapi kasus Ahok.
"Apakah Presiden belum melihat dan mendengar keinginan sebagian rakyat, apakah Presiden masih mau menutup mata dalam aksi terbesar dalam sejarah kita?" kata Fadli saat berorasi dari atas mobil bak terbuka di depan Istana Negara, Jumat.
(Baca: Jokowi Tak di Istana, Negosiasi Pemerintah dan Demonstran Alot)
Ia menyatakan, tuntutan massa yang hadir sangat sederhana, yakni tegakkan hukum seadilnya terhadap Ahok yang kini telah dilaporkan oleh masyarakat.
Fadli menegaskan, dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa semua warga negara setara kedudukannya di hadapan hukum.
"Ahok bersalah dan melakukan penistaan terhadap agama, tegakkanlah hukum walau langit runtuh," tutur Fadli yang langsung disambut tepuk tangan massa yang memenuhi jalanan di depan Istana.
(Baca: Tak Bisa Temui Jokowi, Demonstran Akan Diterima JK)
Ia menambahkan, Presiden saat dilantik telah diberikan mandat oleh rakyat dan hal itu termaktub dalam konstitusi.
"Ini rakyat datang dari Sabang - Merauke dengan biaya sendiri, maka terimalah kedatangan kami," lanjut Fadli.
Saat jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Fahri mengaku ikut berunjuk rasa untuk memenuhi undangan.
"Karena kami diundang. Tugas anggota Dewan secara umum adalah memenuhi undangan masyarakat. Tentu kehadiran kami ditunggu masyarakat, baik konstitusi langsung maupun tidak langsung," kata Fahri.
Adapun Fadli menegaskan bahwa keberangkatan dirinya, Fahri, dan beberapa anggota Dewan hari ini adalah atas nama wakil rakyat.
"Atas nama wakil rakyat. Enggak ada istilah lembaga ikut demo. Ini atas nama wakil rakyat," ujar Fadli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.