Besarnya defisit yang terjadi, menurut dia, tidak terlepas dari sikap aji mumpung atau moral hazard masyarakat.
Seharusnya, masyarakat dapat melakukan upaya preventif untuk menjaga kualitas kesehatannya, namun justru memanfaatkan fasilitas BPJS semaksimal mungkin untuk hal yang terkadang tidak perlu.
“Misalnya penyakit darah tinggi, diabetes, jantung, itu semua sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat,” kata dia.
Permainan itu juga dilakukan oleh pemerintah daerah serta rumah sakit.
Ia mencontohkan, seharusnya seorang pasien dapat dirawat selama dua hari, namun dipaksakan menjadi tiga hari agar dana BPJS yang cair dapat lebih maksimal.
“Atau pasien yang seharusnya dapat dirawat di puskesmas, tapi karena puskesmasnya malas akhirnya dirujuk ke RSUD yang dikelola pemda,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.