Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"News" atau "Hoax": Berita Kompas.com Di-"hoax"-kan

Kompas.com - 31/10/2016, 12:25 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com — Internet memang menakjubkan. Terima kasih kepada para pelopor di lembaga ARPA Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang pada tahun 1969 mengembangkan proyek jaringan komputer.

Melalui jejaring itu, setiap manusia di seluruh bumi dimungkinkan untuk saling terhubung.

Terima kasih pula kepada Tim Berners Lee yang menemukan world wide web, "jendela internet" yang memungkinkan setiap manusia di kolong langit bisa saling berinteraksi di jagad maya dengan nyaman.

Internet telah menjadi ruang partisipasi publik yang paling luas sepanjang peradaban manusia. Setiap orang kini tidak lagi hanya menjadi konsumen informasi yang pasif, tetapi juga produsen informasi yang aktif.

Kita lalu kebanjiran informasi.

Repotnya, banyak dari kita tidak tahu apakah informasi yang kita konsumsi di internet benar atau tidak.

Kadang, dengan lugunya kita ikut menyebarkan informasi yang kita tidak ketahui dengan pasti kebenarannya.

Tak soal jika informasi yang disebar adalah benar adanya. Namun, cilaka-lah kalo informasi yang turut kita sebar adalah informasi yang menyesatkan.

Oleh karena itu, pentinglah bagi kita untuk menelaah dengan bijak setiap informasi yang kita konsumsi dari internet.

Karena setiap orang di internet adalah produsen informasi, maka siapa pun bisa memproduksi informasi apa pun bentuknya, entah benar entah bohong.

Hoax

Seperti halnya yang belum lama ini beredar luas di media sosial. Sebuah cuplikan layar atau screenshot berita Kompas.com yang telah dimodifikasi disebarkan di media sosial oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Gambar hoax itu kemudian menjadi viral di media sosial. Sejumlah pengguna akun di media sosial lantas menyampaikan pandangan mereka dan mencaci Ahok berdasarkan gambar yang tidak benar itu.

Gambar tersebut diedarkan di Twitter oleh akun @TweetParpol. Berikut adalah perbandingan gambar hoax dan gambar asli.

Judul berita dalam gambar hoax itu adalah "Ahok: Kamu Kira Kami Niat Bangun Masjid, Naikkan Haji Marbut?"

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com