Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Menyumpahi Pemuda

Kompas.com - 27/10/2016, 17:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

SEBUAH kota bernama Ur di Kan’an (kini berlokasi di Kosaria, Irak), adalah saksi kelahiran seorang pemuda gagah berani, perkasa, dan kelak menjadi Khalilullah (Sahabat Allah).

Pemuda itu kita kenal sebagai Ibrahim 'alaihissalam. Bapak para nabi dan rasul. Salah seorang patriarkh utama Bani Israil yang dicatat al-Quran.

Nama Ibrahim adalah penanda betapa ia manusia mulia. Kata ib sejajar dengan kata aba dalam bahasa Arab, yang artinya ayah. Sedang rahim berarti penyayang. Ibrahim di zamannya, memang terkenal sebagai penyayang umat manusia.

Ia adalah manusia pertama yang memiliki kebiasaan menjamu para tamu. Bahkan dalam keseharian, ia tak bisa makan jika tidak bersama orang lain yang diundangnya ke rumah.

Keunikan tabiat ini yang kelak membuat Ibrahim gelisah akan keyakinan manusia sezamannya yang hidup sengsara di bawah tekanan raja Namruth.

Setelah melakukan proses pencarian diri melalui alam yang membentang di hadapannya, Ibrahim pun meyakini bahwa Tuhan yang saat itu diejawantahkan bangsa Kan’an sebagai patung-patung besar, bintang al-Zahra, bulan, dan matahari, dibantah Ibrahim. Azar ayahnya pun ia nafikan. Sebab menjadikan Tuhan sebagai berhala.

Sejak itulah ia diangkat sebagai nabi dan rasul oleh Allah. Maka ia bersumpah akan menghancurkan apa pun yang membawa umatnya pada kesesatan—termasuk patung-patung besar yang kadung dipuja-puji itu.

Ibrahim mulai dimusuhi banyak orang. Termasuk Namruth yang kemudian murka mengetahui aksinya. Ia dianggap gila. Bahkan pantas dilenyapkan dari muka dunia.

Namruth memerintahkan penangkapan Ibrahim. Lalu ia dilemparkan ke dalam gemuruh api yang berkobar. Ajaib. Tuhan menyelamatkan nabi-Nya. Saksi mata yang hadir saat itu takjub. Tanpa tedeng aling-aling, mereka pun beralih memercayai Ibrahim.

Sumpah yang digaungkannya sekitar 4000 tahun lalu itu, terus menggema hingga ke masa berikutnya.

Adalah Musa, sosok nabi lain yang melanjutkan kiprah Ibrahim melawan tirani kebodohan keyakinan dan pikiran bangsanya. Jika Ibrahim berhadapan dengan Namruth, maka Musa beradu dengan Fir’aun, raja lalim bangsa Mesir kuno.

Sumpah Musa juga berdampak serius pada hidupnya. Ia dikejar-kejar Fir’aun dan bala tentaranya, karena membebaskan ribuan umat Yahudi dari perbudakan.

Setelah sebelumnya dianggap aneh, gila, penyihir, akhirnya Musa beroleh kepercayaan penuh sebagai pemimpin umat yang sejati. Ia tampil di depan. Ditemani Harun, saudaranya tercinta.

Torah (Taurat dalam terminologi Islam), mencatat nama Musa sebagai patriarkh berikutnya setelah Ibrahim. Ia tampil di panggung sejarah, sebagai seorang manusia berdedikasi tinggi pada kehidupan.       

Berturutan secara periodik setelah Musa, ada Isa, dan Muhammad Saw. Nabi yang terakhir itu, adalah nabi era kita. Begitu yang diyakini Karen Armstrong dalam Muhammad: A Prophet for Our Time (2007). Dua dekade perjuangannya, termasuk yang tersingkat dalam sejarah perubahan dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com