Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Pertahanan Belum Dilibatkan dalam Penyusunan Draf RUU Antiterorisme oleh Pemerintah

Kompas.com - 20/10/2016, 23:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diketahui belum melibatkan Kementerian Pertahanan dalam penyusunan Revisi Undang-undang (RUU) Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Padahal, Kementerian Pertahanan dianggap sebagai salah satu unsur penting dalam pembahasan.

Hal itu diakui oleh Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Bambang Hartawan, yang datang mewakili Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) RUU Antiterorisme.

"Kami tidak menyalahkan pemerintah. Mohon maaf, kalau Bapak lihat usulan pemerintah yang sudah diparaf oleh menteri-menteri kebetulan di situ Menteri Pertahanan tidak diminta parafnya," ujar Bambang saat rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Ia menambahkan, saat itu Menteri Pertahanan memang tak memberikan paraf dalam draf RUU Antiterorisme. Sebab, Menhan merasa tak diundang dalam penyusunan draf RUU Antiterorisme.

Sehingga saat dilakukan sinkronisasi oleh Kementerian Hukum dan HAM, Ryamizard tidak memberikan paraf karena merasa tak diajak dalam pembahasan.

Namun, Bambang mengaku Kementerian Pertahanan telah menyiapkan draf RUU Antiterorisme yang belum sempat diterima.

"Menteri Pertahanan waktu itu sempat marah-marah pada kami, kok bisa terjadi seperti itu. Kok kami tidak diajak ngomong," kata Bambang.

Menanggapi hal itu, Ketua Pansus UU Pemberantasan Terorisme Muhammad Syafi'i menilai, semestinya pemerintah yang diwakili Kementerian Hukum dan HAM bisa mengkoordinasikan penyusunan draf RUU secara lebih baik.

"Ke depan hal ini tak boleh terjadi lagi, makanya tadi begitu perwakilan Menteri Pertahanan ngomong ke saya, langsung saya minta draf versi mereka," tutur Syafi'i.

(Baca juga: Ketua Pansus: Semua Sepakat Libatkan TNI Berantas Terorisme Bukan sebagai BKO)

Kompas TV Pengaruh Terorisme Melalui Media Sosial-Satu meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com