Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi, Frankenstein, dan Tikus-tikus Jakarta: 5 Berita Kemarin yang Perlu Anda Tahu

Kompas.com - 20/10/2016, 07:37 WIB

Pemprov DKI Jakarta menyediakan anggaran Rp 80 juta. Artinya, pemprov siap membayar untuk membasmi 40.000 tikus di Jakarta. Wacana perburuan ini belum jelas mekanismenya.

Djarot berujar, tikus adalah biang penyakit leptospirosis atau penyakit kencing tikus. Apakah leptospirosis sudah mewabah di Jakarta?

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut, selama Januari-Oktober 2016 hanya ditemukan 40 kasus penyakit yang disebabkan tikus di DKI Jakarta. Baca: Selama 2016, Hanya 40 Penyakit Akibat Tikus yang Ditemukan di Jakarta.

Rupanya, ada pesan yang ingin disampaikan Djarot dalam program berburu tikus ini. Baca: Program Berburu Tikus Got dan Pesan untuk "Tikus Berdasi".

4. Ponsel Tizen pertama di Indonesia di luncurkan.

Samsung resmi meluncurkan smartphone bersistem operasi Tizen di Indonesia pada hari ini, Rabu (19/10/2016). Namanya Z2 yang dibandrol dengan harga Rp 899.000.

Ponsel tersebut sudah lebih dulu diperkenalkan di India pada akhir Agustus lalu.

Tizen adalah sistem operasi baru yang dikembangkan Samsung. Tizen akan bersaing dengan ponsel-ponsel Android yang dikembagnkan Google dan IOS milik Apple.

Akan sukseskah Tizen? Baca: Buat Apa Samsung Bikin OS Tizen?

Otomania/Setyo Adi Renault Kwid hadir di INdonesia
5. Mobil murah Renault, cuma Rp 117 Juta

Renault Indonesia melalui PT Auto Euro Indonesia (AEI) memperkenalkan Kwid, compact crossover yang bermain di segmen entry level, (19/10/2016).

Banderolnya cuma Rp 117 juta on the road Jakarta, selevel dengan mobil-mobil LCGC. Tapi menariknya, Kwid tidak masuk skema mobil subsidi pemerintah itu.

Lalu, kenapa bisa murah? Paling gampang menelusurinya dari harga Kwid di India sebagai negara pemroduksi. Di sana, tipe mesin 1.000 cc yang sama dengan Indonesia dipatok 400.000-an rupee atau Rp 78 jutaan.

Wajar kiranya jika sampai Indonesia tetap bisa terjangkau. Bea impor dari India tak semahal dari Eropa, atau Jepang sekalipun.

Bahkan jika Kwid diterima pasar, Renault Indonesia punya pikiran untuk merakit di dalam negeri.

Selengkapnya baca di sini. Baca juga: Harga Murah, Begini Hasil Uji Tabrak Renault Kwid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com