Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OTT Kemenhub, Kematian Galaxy Note 7, dan Pengemis Jutawan, Ini Berita Kemarin yang Patut Anda Simak

Kompas.com - 12/10/2016, 06:59 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com – Kepolisian menangkap tangan enam pegawai di Kementerian Perhubungan karena melakukan pungli.

Operasi tangkap tangan tersebut menjadi berita utama pada Selasa (11/10/2016), salah satunya karena Presiden ikut memantau langsung di lokasi. Hal ini untuk menunjukkan bahwa negara bertekad memberantas pungli.

Berita lain yang tak kalah menarik adalah penghentian penjualan Samsung Galaxy Note 7 yang dilaporkan sering terbakar, serta penutupan tempat hiburan malam yang sering dijadikan sebagai lokasi transaksi narkoba.

Berita selanjutnya adalah soal sidang Jessica yang berlangsung hari ini dengan acara membacakan pledoi. Menurut rencana, pledoi akan dibacakan sendiri oleh Jessica

Berita lain yang cukup unik adalah penemuan uang Rp 90 juta dari seorang pengemis yang terjaring razia.

Berikut 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda simak:

1. Penangkapan Pelaku Pungli di Kemenhub

Nibras Nada Nailufar Polisi membawa enam orang terkait operasi tangkap tangan pungutan liar di Kementerian Perhubungan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (11/10/2016).
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap beberapa orang pejabat Kementerian Perhubungan, Selasa siang. Mereka diduga terlibat tindak pidana pemerasan melalui pungutan liar di pelabuhan.

Salah satunya ditangkap beserta barang bukti berupa uang yang diduga sebagai suap untuk memuluskan sejumlah proses yang seharusnya dilakukan secara online.

Menyusul operasi tangkap tangan yang dilakukan kepolisian terhadap beberapa oknum di Kementerian Perhubungan, Presiden Joko Widodo menyatakan perang terhadap kegiatan pungli atau pungutan liar.

Jokowi sampai meninjau langsung operasi tangkap tangan yang dilakukan polisi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (11/10/2016) sore.

Sejumlah kalangan menilai tindakan Jokowi memantau di lokasi ini berlebihan. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, misalnya menilai tak ada urgensinya kehadiran Presiden di sana.

Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, yang mempertanyakan langkah itu sebagai upaya menutupi isu lain. Terlebih lagi, uang pungli dari oknum PNS yang disita hanya puluhan juta rupiah.

Meski begitu, Istana Kepresidenan merespons anggapan publik tersebut dengan menegaskan, kedatangan Jokowi itu sebenarnya bukan untuk melihat proses operasi tangkap tangannya.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo menyatakan kedatangan Presiden Jokowi lebih pada upaya memperbaiki pelayanan publik.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Samsung Kubur Galaxy Note 7

CNN Money Galaxy Note 7 milik Hui Renjie.
Samsung pada Selasa (11/10/2016) mengumumkan bahwa Galaxy Note 7 telah tutup usia, menyusul rangkaian insiden baru yang melibatkan perangkat tersebut.

"Karena keselamatan konsumen adalah prioritas tertinggi, kami telah memutuskan untuk menghentikan penjualan dan produksi Galaxy Note 7," sebut Samsung dalam sebuah pernyataan yang dirangkum KompasTekno dari The Wall Street Journal.

Keputusan Samsung untuk menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 secara permanen itu disampaikan dalam sebuah pengajuan dokumen kepada regulator di Korea Selatan, hanya sehari setelah produksinya dihentikan sementara.

Menyusul berita di atas, harga saham Samsung terjun bebas sebesar 8 persen. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam 8 tahun terakhir.

Baca penjelasan selengkapnya di sini.

3. Pemprov DKI Tutup Diskotek Mille’s

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Diskotek Mille's di Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat, Selasa (11/10/2016).
Diskotek Mille's di kawasan Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat, akan ditutup oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencana penutupan itu muncul karena tempat hiburan malam tersebut diduga kerap dijadikan tempat penyalahgunaan narkoba.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Catur Laswanto mengatakan, langkah ini diambil setelah sebelumnya kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan adanya penyalahgunaan narkoba dari oknum anggota polisi di diskotek tersebut.

"Sebelumnya di lokasi yang sama pada bulan Mei lalu juga ditemukan kasus serupa. Berarti ada unsur pembiaran, sanksinya kita tutup," kata Catur, Senin (10/10/2016).

Catur menyampaikan telah memberi peringatan keras kepada pengelola sejak pertama kali ditemukan adanya penyalahgunaan narkoba di Diskotek Mille's.

"Dalam beberapa kali kesempatan kita juga sudah sering ingatkan, kalau ketemu akan ditutup. Ini masih ada, berarti pengawasannya tidak berjalan," ucapnya.

Baca beritanya selengkapnya di sini.

4. Jessica akan Bacakan Pledoinya

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Terdakwa Jessica Kumala Wongso hendak menjalani sidang dengan agenda tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016). Ia menjadi terdakwa terkait dugaan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, memastikan kliennya akan membacakan sendiri materi pleidoi atau nota pembelaan pada sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).

"Pleidoi akan dibacakan Jessica sama penasihat hukum, Jessica dulu yang membacakan. Jessica bikin sendiri pembelaannya. Kalau dari penasihat hukum sendiri juga ada," kata Otto saat dihubungi Selasa malam.

Otto menjelaskan, Jessica telah membuat materi pleidoi berdasarkan perasaan dan ungkapan hatinya. Materi pleidoi Jessica disusun tanpa ada masukan sama sekali dari pihak penasihat hukum.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

5. Pengemis Terjaring dengan Uang 90 Juta

Nibras Nada Nailufar Muklis (64), pengemis asal Padang, Sumatera Barat, yang diamankan petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan di flyover Kebayoran Lama, Selasa (11/10/2016).
Muklis (64), yang diketahui sering mengemis di bawah fly over Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terjaring dalam razia penertiban Suku Dinas Sosial DKI Jakarta pada Selasa (11/10/2016) siang.

Ketika terjaring, petugas menemukan Muklis membawa uang tunai bernilai puluhan juta rupiah di kantong celana dan barang bawaannya.

"Pak Muklis mengaku mengemis di Jakarta selama enam tahun dan telah mengumpulkan uang Rp 90 juta. Kata dia, uang itu murni hasil dari mengemis sehari-hari," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com.

Mursidin menjelaskan, sewaktu Muklis terjaring razia, awalnya petugas tidak melihat dia membawa uang dalam jumlah besar. Tumpukan uang itu baru ketahuan belakangan ketika Muklis digeledah oleh petugas.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com