Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MA Klaim Jumlah Kasus Pelanggaran Kode Etik Hakim Sangat Kecil

Kompas.com - 29/09/2016, 14:01 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali mengakui tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan saat ini sangat rendah.

Tidak dipungkiri beberapa kasus suap yang melibatkan pegawai pengadilan membuat upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat menjadi sia-sia.

Namun menurutnya jumlah kasus penyimpangan berupa suap dan korupsi yang terjadi di ranah pengadilan relatif kecil.

"Kalau dilihat persentasenya, yang melakukan penyimpangan sangat kecil. Tingkat kepercayaan masyarakat mudah turun karena sorotan masyarakat akan lebih tajam ke lembaga peradilan dibanding penegak hukum," ujar Hatta saat ditemui di gedung Mahkamah Agung RI, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).

(Baca: Calon Hakim Agung: Di MA, Pegawai Pengantar Kertas Saja Mobilnya Bagus)

Hatta menuturkan, dalam periode 2015 lalu MA pernah menerbitkan laporan mengenai jumlah hakim yang melakukan pelanggaran kode etik dan telah dijatuhkan sanksi.

Berdasarkan laporan tersebut, tercatat MA telah menjatuhkan hukuman terhadap 118 hakim, dengan rincian 18 orang dijatuhi hukuman berat, 11 orang hukuman sedang dan 89 orang hukuman disiplin ringan.

Selain itu ada 4 hakim ad hoc tipikor berupa hukuman berat dan hukuman disiplin ringan.

"Mengingat badan peradilan menjadi tumpuan pencari keadilan, oleh karena itu saya selalu ingatkan setiap lembaga peradilan agar menjauhi hal-hal yang tidak baik," ungkapnya.

Hatta juga menuturkan bahwa sistem mekanisme penanganan pengaduan di MA sudah berjalan cukup efektif sejak diterapkan.

(Baca: Tingkat Kepercayaan Rendah, MA Libatkan Masyarakat dalam Sistem Pengawasan Peradilan)

Hal ini dibuktikan dari beberapa kunjungan yang dia lakukan di berbagai pengadilan, semuanya sudah memiliki meja informasi dan pengaduan.

Di sisi lain, kata Hatta, sejak 2009 MA rutin mempublikasikan daftar hukuman disiplin terhadap hakim dan pegawai lembaga peradilan.

Kompas TV JK: Mahkamah Agung Harus Bersih!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com