Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basri Tertangkap, Kepala BNPT Sebut Terlalu Dini Anggap MIT Musnah

Kompas.com - 15/09/2016, 11:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius meminta publik tak terlalu dini menyimpulkan bahwa kelompok Mujahidin Indonesia Timur telah musnah usai satuan tugas gabungan di Poso menangkap Basri, orang kepercayaan Abu Wardah alias Santoso.

Basri dianggap pengganti sosok Santoso sebagai pimpinan kelompok. Santoso sebelumnya telah tewas ditembak polisi.

"Jangan terlalu dini. Namanya mindset, ideologi, tidak mudah (dimusnahkan)," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2016).

(baca: Satgas Gabungan Menangkap Basri, Pimpinan Kelompok Santoso)

Oleh karena itu, BNPT kini menerapkan soft approach atau pendekatan halus kepada kelompok kombatan dan berupaya tak menggunakan pendekatan keras.

Ia menyinggung kembali pertemuannya dengan Komnas HAM dan seluruh pimpinan pasukan Tinombala, membicarakan masalah-masalah terorisme dalam bingkai HAM.

"Sekarang kita lihat perlakuannya sangat manusiawi dan tidak men-create sel-sel baru terorisme," tutur Suhardi.

(baca: Satgas Tinombala Juga Tangkap Istri Basri)

Sebelumnya, satuan tugas gabungan di Poso menangkap Basri, orang kepercayaan Abu Wardah alias Santoso.

Basri kini merupakan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur. Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan, Basri dianggap pengganti sosok Santoso sebagai pimpinan kelompok. Santoso sebelumnya telah tewas ditembak polisi.

Kompas TV Jenazah Teroris Santoso Tiba di RS Bhayangkara Palu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com