Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Jokowi dan Kelanjutan Reklamasi, Ini Berita Kemarin yang Patut Anda Simak

Kompas.com - 14/09/2016, 05:34 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com – Proyek reklamasi Teluk Jakarta yang sebelumnya dibatalkan secara permanen melalui keputusan tiga menteri, kini dinyatakan akan dilanjutkan lagi.

Kelanjutan proyek reklamasi itu menjadi salah satu berita “panas” pada hari Selasa (13/9/2016) yang sebaiknya Anda simak kelanjutannya hari ini.

Berita lain yang tak kalah menarik adalah soal pelarangan penggunaan ponsel Samsung Galaxy Note 7 dalam penerbangan di tanah air karena dikategorikan sebagai barang berbahaya.

Ada juga berita mengenai hasil survey CSIS yang memunculkan Joko Widodo sebagai tokoh terkuat di Indonesia dalam pilpres, sementara elektabilitas Prabowo Subianto justru menurun.

Tema lain yang juga menjadi perbincangan adalah soal tuduhan pemerkosaan yang dilakukan Gatot Brajamusti, serta pengusiran pasukan khusus AS dari beberapa wilayah di Filipina oleh Presiden Duterte.

Berikut lima berita hari Selasa kemarin yang sebaiknya Anda simak.

1. Kelanjutan Reklamasi Teluk Jakarta

Alsadad Rudi Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, serta sejumlah pejabat dari beberapa lembaga usai usai rapat bersama di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (13/9/2016). Rapat memutuskan bahwa pemerintah memutuskan memberikan izin untuk dilanjutkannya kembali kegiatan reklamasi di Teluk Jakarta.
Pemerintah memutuskan memberikan izin untuk dilanjutkannya kembali kegiatan reklamasi di Teluk Jakarta.

Keputusan itu diambil usai rapat bersama yang diadakan jajaran Kementerian Koordinator Bidang Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

"Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak melanjutkan reklamasi di Pantai Utara Jakarta (Teluk Jakarta)," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan.

Menurut Luhut, keputusan untuk melanjutkan kembali reklamasi di Teluk Jakarta telah melewati kajian yang melibatkan tujuh lembaga negara, mulai dari Kementerian LHK, BPPT, Kementerian KP, Kementerian Perhubungan, Kementerian Hukum dan HAM, Pemprov DKI serta PLN.

Sebelumnya, Pulau C, D dan G disegel pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Mei 2016 lalu.

Penyegelan itu karena terjadi pelanggaran oleh pengembang dalam reklamasi pulau di Pantai Utara Jakarta itu.

Menteri Koordinator Kemaritiman saat itu, Rizal Ramli, mengeluarkan surat keputusan tiga menteri yang membatalkan proyek reklamasi tersebut.

Tiga menteri tersebut, yakni Menteri Rizal sendiri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Larangan Terhadap Samsung Galaxy Note 7

Phandroid Samsung Galaxy Note 7 meledak dan sebagian besar bodi meleleh
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung larangan penggunaan Samsung Galaxy Note 7 dalam Penerbangan.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional, Dewa Made Sastrawan memberikan himbauan kepada pengguna jasa penerbangan agar mematuhi ketentuan maskapai penerbangan untuk tidak mengisi ulang atau tidak menghidupkan atau memasang airplane mode untuk smartphone Samsung Galaxy Note 7, di dalam pesawat saat terbang.

"Juga tidak menyimpan smartphone Samsung Galaxy Note 7 di bagasi penerbangan," lanjut dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah maskapai nasional ikut melarang penggunaan Samsung Galaxy Note 7 sebagai reaksi atas pengumuman dari otoritas penerbangan Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA).

Minggu lalu, FAA memasukkan peringatan khusus mengenai Galaxy Note 7 dalam laman informasi “barang berbahaya” di pesawat setelah muncul beberapa kasus kebakaran terhadap ponsel tersebut.

Gara-gara kasus Galaxy Note itu, Kekayaan Lee Kun Hee, pimpinan tertinggi Samsung, berkurang hampir 1,2 miliar dollar AS atau setara Rp 15,7 triliun dalam waktu dua hari saja.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Jokowi Terkuat?

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Widodo berjalan memasuki titik awal Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Soposurung, Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu (21/8/2016). Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 RI tahun ini dipusatkan di Danau Toba, Sumatera Utara dengan tajuk "Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba". Acara ini berlangsung di dua tempat yakni Parapat (Simalungun) dan Balige (Toba Samosir).
Joko Widodo akan menjadi tokoh dengan tingkat elektabilitas tertinggi jika Pemilu Presiden dilakukan saat ini. Hal tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte mengatakan Jokowi mengalami kenaikan elektabilitas paling tinggi dibanding tokoh lainnya, yaitu 41,9 persen pada Agustus 2016.

Angka itu meningkat dibandingkan Oktober 2015, naik 5,8 persen dari 36,1 persen.

"Jokowi figur yang paling kuat di Indonesia," kata Philips di kantor CSIS, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

4. Filipina Usir Tentara AS

SAUL LOEB/MANMAN DEJETO / AFP Presiden AS Barack Obama dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Hubungan AS dan Filipina kembali memanas setelah Presiden Rodrigo Duterte, Senin (12/9/2016), memerintahkan semua anggota pasukan khusus AS keluar dari Filipina Selatan.

Selama ini, pasukan khusus AS berada di kawasan konflik itu untuk melatih pasukan Filipina tetapi dilarang untuk terlibat dalam baku tembak kecuali untuk membela diri.

Pengusiran pasukan AS ini terjadi sepekan setelah Duterte melontarkan hinaan kepada Presiden AS Barack Obama yang memicu batalnya pertemuan mereka di Laos.

Duterte sendiri tidak merinci soal waktu dan jumlah personel militer AS yang harus meninggalkan negeri itu.

Dia hanya mengatakan, eratnya hubungan persekutuan Filipina dengan negara-negara Barat merupakan akar dari langgenggnya pemberontakan umat Muslim negeri itu.

Baca beritanya di sini.

5. Reza Bela Gatot Brajamusti

Kontributor Mataram, Karnia Septia Reza Artamevia saat tiba di Kantor BNN NTB, Selasa (13/9/2016).
Penyanyi Reza Artamevia (41) membantah tuduhan pemerkosaan yang diluncurkan oleh perempuan berinisial nama C terhadap guru spiritual Reza, Gatot Brajamusti.

Hal itu disampaikan oleh Reza sesudah membesuk Gatot dan istrinya, Dewi Aminah, di Rumah Tahanan Mapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, Lombok, Selasa (13/9/2016).

"Saya tahu beliau lebih baik dari yang lain. Insya Allah baik-baik saja. Saya tahu yang sebenarnya," kata Reza sambil berjalan menjauhi para wartawan.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com