Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hinaan untuk Obama dan "Alarm" untuk Jokowi, Inilah Berita Kemarin yang Perlu Anda Simak

Kompas.com - 06/09/2016, 07:29 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com - Awal pekan ini, Senin (5/9/2016), diwarnai dengan berbagai peristiwa dalam negeri maupun luar negeri yang sama-sama menonjol. 

Di dalam negeri, ada beberapa sidang yang menyedot perhatian yang menyangkut dua sosok yaitu Jessica Kumala Wongso dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Di luar negeri, berita soal hinaan kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang dilakukan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, ternyata menjadi sorotan media internasional.

Tak hanya dihina di Filipina, Obama juga "dikerjai" di China. Saat mendarat di Bandara Hangzhou, ia tak disediakan tangga pesawat untuk turun.

Di dalam negeri, berita mengenaskan soal penyanderaan tujuh polisi hutan dan penyidik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menarik perhatian pembaca.

Greenpeace berpendapat, penyanderaan ini merupakan "alarm" bagi keseriusan Jokowi dalam bidang penegakan hukum untuk pembakar hutan dan lahan.

Apa saja berita-berita kemarin yang layak Anda tahu? Simak daftar berita berikut ini.

1. Tak Sediakan Tangga Pesawat, Inikah Cara China "Kerjai" Obama?

Brendan Smialowski / AFP Presiden AS Barack Obama.
Kunjungan Presiden AS Barack Obama ke China diawali dengan insiden di Bandara Hangzhou, seperti dilaporkan Deutche Welle, Senin (5/9/2016).

Media barat menilai, Beijing sengaja mengacaukan upacara penyambutan presiden lantaran kritik Obama ihwal Laut China Selatan (LCS).

Belum apa-apa, kunjungan Presiden AS Barack Obama di China jelang pertemuan puncak G-20 sudah mengundang kontroversi. Inikah cara China "kerjai" Obama?

Perkara berawal dari upacara penyambutan orang nomor satu AS itu yang dilangsungkan tanpa karpet merah dan tangga pesawat.

Akibatnya, Obama harus turun dari pintu belakang, jauh dari jangkauan juru kamera.

Jurnalis New York Times, Mark Lander, yang berada di lokasi, mengaku "belum pernah mengalami kekacauan protokol seperti ini" selama enam tahun meliput di Gedung Putih.

Dugaan kesengajaan menguat terutama karena sebelumnya upacara penyambutan Presiden Brasil Michel Temer berlangsung meriah.

Simak berita selengkapnya di sini.


2. Presiden Duterte secara Terbuka Caci Maki Obama

SAUL LOEB/MANMAN DEJETO / AFP Presiden AS Barack Obama dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Senin (5/9/2016), secara terbuka menghina Presiden AS Barack Obama dengan sebutan "anak pelacur".

Hinaan ini dilontarkan Duterte sembari mengatakan dia tak mau "dikuliahi" Obama soal HAM saat keduanya bertemu di KTT Asia Timur di Laos.

"Anda harus bersikap hormat. Jangan hanya melemparkan pertanyaan dan pernyataan. 'Anak pelacur', saya akan mengecam Anda di forum itu," kata Duterte sebelum bertolak menuju Laos.

Kalimat makian yang dilontarkan Duterte biasa digunakan kepada orang yang tak disukai atau dibenci.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com