Bung Karno mengatakan, jika diperas, Pancasila menjadi Trisila, dan kalau diperas lagi menjadi Ekasila yang tidak lain adalah gotong royong. Oleh karena itu, menjadikan Pancasila sebuah kenyataan dengan cara mengembangkan budaya gotong-royong.
Inti nilai-nilai Pancasila juga adalah inti nilai-nilai budaya gotong royong yang berdasarkan kebersamaan, bukan individualisme, apalagi liberalisme. Semua ini membuktikan bahwa budaya gotong-royong merupakan jaminan masa depan Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Namun, menghidupkan kembali budaya tersebut saat ini menjadi tantangan yang tidak mudah. Masyarakat dan bangsa Indonesia memiliki beberapa sifat yang kurang mendukung, yaitu "kemanjaan mental", seperti lekas puas, kurangnya dorongan untuk menghasilkan yang terbaik, dan senang berwacana tanpa hasil konsisten.
Jadi, alasannya bukan karena bangsa kita tidak mampu, melainkan kurangnya kemauan dan kehendak untuk berbuat sesuatu. Ditambah lagi, bumi Indonesia yang begitu kaya: subur tanahnya dan luas lautannya. Akhirnya, semua ini menjadi tantangan agar budaya gotong royong kembali terwujud, menjadi penyemangat bangsa dan menjadikan Pancasila sebuah kenyataan di Indonesia.
(IRWAN SUHANDA/PENERBIT BUKU KOMPAS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.