Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: 1 WNI di Singapura Positif Terkena Virus Zika

Kompas.com - 01/09/2016, 13:20 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Menteri Luar Negeri Armanatha Nasir membenarkan bahwa ada satu warga negara Indonesia (WNI) di Siangapura yang terjangkit virus Zika.

Info tersebut, kata Armanatha, didapakan dari Kementerian Kesehatan Singapura.

"Info adanya satu WNI memang kedutaan kita di Singapura telah diinfokan oleh Kemenkes Singapura bahwa ada satu WNI yang terkena positif Zika," ujar Armanatha di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).

Dalam info yang disampaikan itu, kata dia, WNI tersebut merupakan perempuan. Saat ini, WNI tersebut masih berada di rumah sakit.

"Namun untuk kepentingan proteksi, seperti yang disampaikan kemenkes hanya bahwa orang Indonesia dan perempuan" kata dia.

(baca: Pemerintah Malaysia Konfirmasi Kasus Zika Pertama Negeri Itu)

Ia menambahkan, pihaknya juga belum mendapat info lebih detail terkait WNI tersebut.

Nantinya, kata Armanatha, info yang lebih rinci akan disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura kepada KBRI.

Seperti dikutip Kompas, kasus zika yang terkonfirmasi di Singapura hingga Selasa (30/8) melonjak menjadi 82 orang. Lebih dari 26 kasus zika terkonfirmasi 24 jam terakhir.

Perempuan hamil pun disarankan menghindari perjalanan ke Singapura. (baca: Korban Virus Zika Bertambah, Kemenkes Anjurkan Ibu Hamil Tak ke Singapura)

Kewaspadaan warga setempat pun meningkat. Gracia Veronica, desainer web Kompas yang berada di Singapura, mengatakan, dua hari terakhir, semua jendela di apartemen yang ia tempati, yang biasanya dibuka, ditutup rapat-rapat. Aktivitas keluar rumah juga dihindari.

Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Nasional Singapura, dalam pernyataan bersama, menyebut peringatan atau larangan bepergian ke Singapura bagi perempuan hamil.

Itu menindaklanjuti berita penyebaran zika di luar kluster asli. Lima dari 26 kasus zika yang terkonfirmasi Selasa malam lalu di area Aljunied, tenggara Singapura.

Keberadaan virus zika di Indonesia pertama kali ditemukan Lembaga Eijkman saat memeriksa 261 sampel darah pasien demam dari Kota Jambi.

Pada Desember 2014-April 2015 terjadi kejadian luar biasa demam berdarah dengue (DBD) di Jambi.

(baca: Efek Lain Zika, Rusak Pendengaran)

Dari total sampel yang diduga kena dengue itu, ada satu sampel positif terinfeksi virus zika. Menurut riwayat perjalanan pasien, ia tak pernah ke luar negeri atau daerah lain.

Peneliti Emerging Virus Research Unit Lembaga Eijkman, Frilasita Yudhaputri, menambahkan, sejak menemukan virus zika di Jambi, Lembaga Eijkman bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi melaksanakan riset lanjutan. Belum ditemukan lagi virus zika.

"Ada lebih dari 1.000 sampel," ujarnya.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi menjelaskan, virus zika yang ditemukan di Indonesia adalah tipe Asia.

Virus zika yang menyebar di Brasil merupakan virus zika tipe Asia yang diduga bermutasi jadi ganas sehingga infeksi zika pada ibu hamil bisa menyebabkan anak yang dilahirkan mikrosefalus atau ukuran kepala bayi kecil.

Kompas TV Antisipasi Virus Zika dengan Alat Pemindai Suhu Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com