JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu mengatakan peristiwa teror bom di Gereja Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara tidak bisa dikaitkan dengan persoalan agama meskipun terjadi di rumah ibadah.
Menurut Masinton, masyatakat Sumatera Utara merupakan masyarakat majemuk dengan berbagai macam latar belakang suku dan agama. Sementara selama ini, dia menilai tidak banyal konflik besar yang terjadi di Medan terkait dengan kemajemukan tersebut.
"Bom di Medan itu tidak ada hubungannya dengan SARA. Di Medan itu masyarakatnya majemuk jadi itu tidak ada kaitannya," ujar Masinton saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).
(Baca: Pelaku Teror Bom di Gereja Medan Diiming-imingi Rp 10 Juta oleh Orang Tak Dikenal)
Selain untuk menciptakan rasa takut, Masinton pun menilai aksi teror tersebut bertujuan untuk menampakkan eksistensi jaringan kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS. Dia meyakini pasca tertembaknya Santoso di Poso beberapa waktu lalu, beberapa sel atau jaringan ingin menunjukkan eksistensinya kepada Pemerintah.
"Saya meyakini aksi tersebut sebagai upaya menampakkan eksistensi pasca tertembaknya Santoso di Poso," kata Masinton.
Sebelumnya diberitakan, percobaan bom bunuh diri terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansur Medan, Minggu (28/8/2016) pagi. Ledakan yang diduga bom berkekuatan rendah itu terjadi sekitar pukul 08.20 saat Pastor Albert Pandiangan, OFM Cap (60) selesai membaca kitab suci. Saat itu tas ransel yang dibawa pelaku meledak.
(Baca: Pelaku Teror di Gereja Medan Terobsesi Tokoh ISIS dari Internet)
Pelaku duduk di kursi barisan pertama. Suster Yulita, seperti dikutip Kompas, mengatakan, pelaku kemudian lari ke altar membawa pisau dan kapak. Ia melompati tangga dan menghampiri Albert yang masih berada di mimbar.
Albert turun dari mimbar, tetapi dikejar oleh pelaku yang hendak mengampaknya. Pelaku yang sempat menusuk lengan kiri Albert kemudian ditangkap umat.
Polisi yang tiba sesaat kemudian menyisir gereja. Pada pukul 10.10, Tim Penjinak Bahan Peledak Polda Sumut meledakkan bahan peledak yang masih tersisa di halaman gereja.