Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Harap Posisi Kepala BIN Diisi Figur Profesional

Kompas.com - 23/08/2016, 17:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon enggan mengomentari isu pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang belakangan mengemuka.

Namun, ia berharap figur yang memimpin institusi tersebut merupakan sosok yang tak terafiliasi dengan kepentingan atau partai politik tertentu.

"BIN betul-betul diisi profesional, punya kapasitas, kapabilitas dan netral dalam menjaga kepentingan nasional, kepentingan negara," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

"Tentu kita ingin BIN jadi lembaga yang betul-betul intelijen negara. Menjaga kepentingan nasional. Bukan kepentingan kelompok atau partai politik," sambung dia.

(baca: DPR Siap Proses Pergantian Kepala BIN)

Namun, saat ditanya apakah sosok yang dimaksudnya tersebut adalah Sutiyoso atau harapan pada penggantinya kelak, Fadli membantahnya. Kriteria tersebut, kata dia, tak mengacu pada figur manapun.

Pada kesempatan tersebut, Fadli mengaku diajak bertemu oleh Sutiyoso. Hal tersebut diungkapkannya usai Sutiyoso meninggalkan gedung parlemen, Selasa siang.

Presiden Joko Widodo dikabarkan akan mengganti Kepala BIN dalam waktu dekat. Sinyal pergantian itu juga disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

(baca: PDI-P dan Jokowi Sempat Bahas Pergantian Kepala BIN)

"Kalau BIN tunggu sajalah perkembangannya, dalam waktu tidak terlalu lama," kata Kalla di Kantor Wapres, Jumat (12/8/2016).

Namun, hingga hari ini pimpinan DPR mengaku belum menerima surat pergantian Kepala BIN.

Adapun Sutiyoso enggan memberikan komentar panjang soal isu pergantian Kepala BIN. Ia mengaku tak tahu mengenai isu pergantian tersebut.

(baca: Ada Isu Pergantian Kepala BIN, Sutiyoso Siap Diganti)

Meski demikian, Sutiyoso menyatakan siap jika dicopot dari jabatannya.

"Ya harus siap," ujar Sutiyoso.

 

Menurut Sutiyoso, hingga saat ini belum ada komunikasi terkait hal tersebut dengan Presiden.

Adapun mengenai pertemuannya dengan Presiden beberapa waktu lalu, Sutiyoso menganggapnya hal biasa. Ia memberikan laporan rutin kepada Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com