JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa kapal tanker Vier Harmoni yang dikabarkan hilang di Perairan Pelabuhan Kuantan, Malaysia, bukan karena aksi pembajakan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan, hilangnya kapal tanker yang mengangkut 900 kilo liter solar tersebut terjadi karena adanya konflik internal antara pihak pemilik kapal dengan anak buah kapal (ABK).
"Informasi yang kami terima peristiwa itu akibat dari konflik internal antara pemilik kapal dengan ABK-nya," ujar Arrmanatha, saat ditemui di Kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh pihak TNI Angkatan Laut, kapal tersebut dilarikan oleh kru kapal ke Batam.
(Baca: TNI AL Benarkan Ada Kapal Tanker Indonesia yang Diduga Dilarikan)
"Kesimpulan tidak dibajak lebih dipastikan setelah tidak adanya indikasi kekerasan dan adanya koordinasi erat antara WFQR dan MMEA yang menyatakan kapten kapal sempat dua kali menghubungi agennya," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto.
Dari keterangan yang diperoleh, kata Edi, saat ini sedang terjadi masalah internal perusahaan yang dialami kapal tersebut.
Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti di mana keberadaan kapal tersebut.
Tim Western Fleet Quick Respons Lantamal IV Tanjung Pinang hingga kini masih menelusuri keberadaan kapal yang diketahui berbendera Indonesia milik PT Vierlines itu.
"Hingga kini WFQR dan The Malaysian Maritime Enforcement Agency terus melakukan koordinasi dan pencararian untuk memastikan keberadaan dan status MT Vier Harmoni," ujar dia.
Seperti diberitakan BBC, otoritas Malaysia melaporkan adanya sebuah kapal yang mengangkut solar 900.000 liter telah dibajak dan dilarikan ke perairan Indonesia.
Kapal yang diketahui bernama MT Vier Harmoni itu berlayar dari Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia, Senin lalu.
Nilai muatan yang diangkut kapal itu diperkirakan mencapai 392.795 US Dollar. Sedangkan, identitas para pembajak hingga kini belum diketahui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.