"Hari ini saya bahagia. I am a free man now," ujar Kingsley.
Kingsley sempat menuturkan betapa menyiksanya selama berada di Lapas Cipinang. Satu tahun sembilan bulan harus dia lalui dengan penuh tekanan meski dia mengaku bisa mendapatkan apa saja selama di dalam penjara.
"Asal kamu punya uang, kamu bisa dapatkan makanan apa saja. Tapi selama di penjara, rasanya sangat berat. Jauh dari keluarga saya di Nigeria," ucap Kingsley dengan bahasa Indonesianya yang terbata-bata.
Orang-orang seperti Aep ataupun Kingsley dan 22 narapidana lain yang dinyatakan bebas hari ini mungkin punya cara yang berbeda dalam memaknai peringatan hari kemerdekaan bangsa Indonesia.
Mereka tidak merayakan kemerdekaan dengan melakukan upacara bendera dan mengenang jasa para pahlawan.
Satu tahun lebih Aep hidup dari balik jeruji besi. Kini dia mendapatkan kesempatan untuk hidup merdeka, bebas dari segala tuntutan atas tindak pidana yang diperbuatnya.
Jaya, sang ayah, memeluknya erat, seolah kejahatan yang Aep lakukan luntur dan yang tersisa hanya cinta dari keluarga yang mampu menerima adanya.
"Saya hanya ingin kembali ke kampung dan mencari pekerjaan baru di kota lain," ujar Aep.
Tahun ini Aep merayakan kemerdekaan dengan berkumpul bersama keluarganya di Baros. Memulai hidup baru tanpa melakukan kesalahan yang pernah dia lakukan.
Sedangkan Kingsley, memilih untuk pulang ke negara asalnya tanpa pernah berpikir kembali ke Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.