Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
F.X. Lilik Dwi Mardjianto
Ketua Program Studi Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara

pengagum jurnalisme | penikmat sastra | pecandu tawa riang keluarga

Ethnographic Journalism, Ketika Wartawan dan Ilmuwan Menjadi Satu Tubuh

Kompas.com - 13/08/2016, 13:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Ia kemudian melenggang ke dalam penjara dengan menyandang dua status sekaligus, sebagai wartawan dan sipir. Conover menjalani statusnya sebagai sipir secara serius.

Pria yang juga dosen mata kuliah *Ethnography for Journalists* itu harus melalui proses pendidikan, serta menjalani tugas sebagai sipir sesuai perintah atasan.

Pada saat yang sama, ia mencatat dan mengingat segala yang dia temui di penjara. Sesekali dia mengabadikan hal tersebut dalam bentuk foto. Simak laporannya di sini.

Selama “melebur” di dalam penjara, Conover menemukan cerita tentang tahanan yang mengalami gangguan mental. Dia juga larut dalam cerita tentang pergolakan batin para sipir.

Ia kemudian mengalirkan semuanya di dalam Newjack yang ia sebut di dalam blognya sebagai gambaran tentang dunia yang tersembunyi serta konflik antara keharusan untuk mengisolasi manusia (termasuk sipir) dan cara-cara isolasi yang tidak manusiawi.

Menggugat jurnalisme

Sepintas, Newjack mirip dengan indepth reporting atau laporan mendalam. Ia juga sepertinya mirip dengan literary journalism karena gaya penulisannya yang sangat naratif dan bertutur.

Namun, beberapa kalangan termasuk Conover, menyebut Newjack adalah spesies baru di dalam jurnalisme. Salah satu hal yang membuatnya baru adalah pilihan metode meliput.

Anne Kristine Hermann dari University of Southern Denmark menyatakan bahwa Newjack adalah contoh ethnographic journalism. Genre ini menggabungkan semangat jurnalisme dengan metode penelitian etnografi.

Menurut Hermann, salah satu syarat utama etnografi adalah observasi sebagai partisipan. Dalam hal ini, jurnalis tidak hanya “mengamati”, namun harus “merasakan”.

Oleh karena itu, ia harus “menjadi” orang yang dia amati. Teknik “melebur” ini adalah awal dari rangkaian gugatan ethnographic journalism terhadap prinsip-prinsip jurnalisme pada umumnya.

Saya akan mulai dari yang pertama, yaitu gugatan terhadap obyektivitas. Jurnalisme pada umumnya menjadikan obyektivitas sebagai keunggulan.

Menurut paham ini, jurnalis harus memaparkan fakta yang dia peroleh, ia lihat, dan ia dengar secara apa adanya. Konsep ini diruntuhkan oleh metode “melebur” yang dimiliki oleh ethnographic journalism.

Observasi sebagai partisipan di dalam etnografi tidak bertujuan untuk melihat atau mendengar fakta, dan kemudian melaporkannya. Observasi sebagai partisipan bertujuan untuk merasakan dan memahami makna.

Sampai pada titik ini, “fakta obyektif” dalam jurnalisme pada umumnya, digantikan dengan “makna terdalam”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com