JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menginstruksikan Kepala Polda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Anton Charliyan melaksanakan langkah-langkah rekonsiliasi untuk meredam konflik antara polisi dan Satpol PP di Makassar.
"Kapolri sudah mengarahkan Kapolda Sulsel menyiapkan langkah proaktif, berkoordinasi dengan unsur pemerintah daerah, mempersatukan kembali, rekonsiliasi," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar di Kompleks Mabes Polri, Senin (8/8/2016).
"Ingatkan bahwa ini bukan soal kesatuan, ini oknum di lapangan," kata dia.
Sebab, di samping menindak oknum polisi dan oknum Satpol PP yang terlibat bentrokan itu, yang paling penting juga adalah bagaimana agar bentrokan tersebut tidak berlanjut dan meluas.
"Yang paling penting itu menjaga persatuan kembali unsur-unsur yang ada. Jangan terjebak konflik seperti itu lagi," ujar Boy.
Kapolda Sulsel, lanjut Boy, sudah membentuk tim internal untuk mengusut siapa saja personel Polri yang terlibat di dalam bentrokan itu.
Selain itu, Kapolda Sulsel juga telah membentuk tim untuk mewujudkan komunikasi dengan pemerintah daerah dan unsur terkait agar rekonsiliasi dapat tercapai.
Boy mengatakan, tim untuk mewujudkan rekonsiliasi itu sudah berjalan dan menghasilkan situasi yang kondusif di Kota Makassar.
"Itu sudah dilakukan dan kami dapat informasi bahwa hasil kerjanya sudah cukup bagus. Mudah-mudahan tidak ada dampak keributan itu lagi ke depannya," ujar Boy.
Bentrokan antara anggota Sabhara Polrestabes Makassar serta Polda Sulsel melawan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Makassar terjadi di Anjungan Pantai Losari, Sabtu (6/8/2016) hingga Minggu (7/8/2016) dini hari.
Kedua belah pihak saling kejar-kejaran di sepanjang Anjungan Pantai Losari. Bahkan, polisi puluhan kali melepaskan tembakan.
Bentrokan ini dipicu kesalahpahaman. Dua anggota Sabhara Polrestabes, Bripda Hendrik dan Bripda Asmat, berpakaian dinas mengendarai motor dinas trail masuk ke Anjungan Losari.
Keduanya lalu terlibat percekcokan dengan seorang anggota Satpol PP, Safri. Tidak lama kemudian, kedua anggota Sabhara Polrestabes Makassar itu terlibat perkelahian dengan Safri dan anggota Satpol PP lainnya.
Perkelahian pun berhasil diredam dan kedua anggota Polrestabes Makassar itu pergi meninggalkan Anjungan Pantai Losari.
Ternyata, keduanya pergi melaporkan kasus pengeroyokan yang dialaminya di kantornya di Polrestabes Makassar.