Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Harap 2,5 Persen APBN Dialokasikan untuk Penelitian Tanaman Lokal

Kompas.com - 07/08/2016, 12:02 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

GIANYAR, KOMPAS.com - Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri berharap, pemerintah ke depannya dapat lebih memberikan perhatian kepada penelitian dan riset tanaman-tanaman asli Indonesia.

Termasuk dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Presiden kelima RI itu berharap ada penambahan anggaran yang dialokasikan untuk penelitian.

"Sangat disayangkan dalam APBN kita untuk research itu perjuangan luar biasa. Sampai sekarang belum pernah sampai satu persen," kata Megawati di Istana Kepresidenan Tampaksiring, Gianyar, Bali, Minggu (7/8/2016).

"Saya berharap, Menristek atau pemerintah, paling tidak kalau bisa dapat 2,5 persen," lanjutnya.

Ia mengaku khawatir dengan pihak asing yang ingin mengklaim tanaman-tanaman lokal Indonesia, baik tanaman obat, sayur, hingga bunga-bungaan. Ia mencontohkan tanaman kunyit yang diam-diam diklaim oleh negara luar.

Megawati menegaskan, ke depannya jangan tanaman-tanaman lokal perlu dilestarikan agar jangan sampai masyarakat Indonesia justru mencarinya ke luar negeri padahal tanaman yang dicari merupakan tanaman asli Indonesia.

"Saya juga gerakkan agar mau mematenkan tanaman-tanaman lokal itu," tutur Ketua Umum PDI Perjuangan itu.

Adapun pada Minggu siang, Megawati mengunjungi Istana Kepresidenan Tampaksiring dan menyambut kedatangan 24 delegasi negara tetangga dalam rangka memperkenalkan kekayaan alam lokal.

Sabtu (6/8/2016) kemarin, Megawati juga telah mendampingi para delegasi negara sahabat untuk menanam dan menyiram tanaman lokal di Kebun Raya Eka Karya Bali.

Kompas TV Megawati Dapat Gelar "Honoris Causa"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com