Hingga kini, pewarta foto yang tepergok memainkan Pokemon Go tersebut belum juga muncul di Istana. Rekannya sesama pewarta foto, Wihdan Hidayat, belum tahu apa alasannya.
"Sementara ini, dia belum bisa ke Istana, saya tak tahu mengapa," ungkap Wihdan.
Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menegaskan, alasan larangan gim yang dikeluarkan sejak Rabu (20/7) lalu sebenarnya sederhana. Pasalnya, Istana tempat bekerja, dan bukan bermain Pokemon Go.
Seperti pernah diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, ada baiknya monster virtual yang menggemaskan, seperti Pikachu dan Jigglypuff, hanya muncul di lokasi wisata, ikon kota, ataupun tempat-tempat lain yang bukan obyek vital seperti Istana. (NDY/HAR)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Agustus 2016, di halaman 4 dengan judul "Saat Pikachu Melanggar Masuk ke Istana".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.