Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Bantah Dukung Jokowi pada Pilpres 2019 agar Dapat Jatah Menteri

Kompas.com - 26/07/2016, 16:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, dukungan yang diberikan partainya kepada Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019 mendatang tanpa syarat atau embel-embel apapun.

Ia membantah bahwa dukungan yang akan dideklarasikan dalam Rapat Pimpinan Nasional tersebut karena Golkar ingin segera mendapatkan jatah menteri.

"Enggak ada urusannya dengan reshuffle. Kami dukung Jokowi tanpa syarat, tanpa bargaining," kata Idrus, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Idrus menjelaskan, dukungan Golkar terhadap Jokowi sudah melalui proses dan kajian yang matang.

(Baca: Politisi PDI-P Curigai Dukungan Golkar ke Jokowi pada Pilpres 2019)

Proses ini diawali dari rekomendasi Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar pada Mei 2016 lalu, yang salah satunya memutuskan bahwa Ketua Umum Golkar Setya Novanto melakukan komunikasi politik dengan Jokowi sebagai persiapan pemilu 2019.

Setelah komunikasi politik dengan Jokowi dilakukan, Setya Novanto kembali melaporkan hasilnya ke DPP.

DPP Golkar pun secara bulat memutuskan bahwa Jokowi adalah calon terbaik.

"Bila ada putra bangsa dengan visi jelas dan kepemimpinan kuat, Golkar mendukung tanpa melihat partai mana," ujar Idrus. 

Meski demikian, Idrus juga tidak mempermasalahkan berbagai kritikan merespons dukungan Golkar kepada Jokowi.

Ia menganggap kritik itu sebagai masukan.

"Tidak apa-apa kalau dikritik, kami bersyukur. Kalau enggak ada kritikan, kami bingung," kata dia.

Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno menilai, dukungan yang diberikan Golkar untuk Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang tidak dilakukan dengan tanpa syarat.

Ia mencurigai keputusan itu diambil dengan harapan timbal balik tertentu, salah satu yang paling dekat yakni terkait jatah menteri untuk partai berlambang pohon beringin tersebut.

Sejak menyatakan beralih dari oposisi menjadi partai pendukung pemerintah pada Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali Mei lalu, Golkar memang belum juga mendapatkan jatah menteri di kabinet.

"Bisa ditafsirkan kesitu (jatah menteri). Parpol kan memang rajin menympaikan sinyal-sinyal seperti itu. Tapi kita enggak usah berburuk sangka," kata Hendrawan saat dihubungi, Selasa (26/7/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com