JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek menyambangi kantor Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Selasa (26/7/2016) pagi.
Menurut rencana, Menko PMK Puan Maharani mengumpulkan sejumlah pihak untuk menggelar rapat koordinasi terkait penanganan kasus vaksin palsu.
"Tentang vaksin palsu. Tentu koordinasi dengan Menko PMK," kata Nila di lokasi.
Menurut dia, pasca-kasus tersebut mencuat ke publik, Kemenkes telah mulai memvaksinasi ulang anak-anak yang diduga mendapat vaksin palsu.
Mereka yang divaksinasi diprioritaskan anak-anak yang berusia di bawah 11 bulan. "Yang sudah kita lakukan dan kita laporkan 536 anak," kata Nila.
(Baca: YLKI Sebut Vaksin Palsu karena Penanganan Limbah Rumah Sakit Belum Serius)
Ia menegaskan, vaksinasi ulang yang dilakukan tidak akan membahayakan kesehatan anak. Sebab, selama ini muncul kekhawatiran jika anak-anak akan mengalami over dosis apabila divaksin ulang.
"Tidak ada over dosis karena menggunakan takaran Ikatan Dokter Anak Indonesia," ujarnya.
Selain Menkes, rapat koordinasi ini akan diikuti perwakilan Polri, Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Rapat ini berlangsung tertutup.
Kasus vaksin palsu masih dikembangkan penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Penyidik menetapkan 23 tersangka, yang terdiri dari dokter, bidan, distributor dan sales. Sebagian berkas tersangka sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.