Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Santoso Tewas, Polisi Duga Ali Kalora Lanjutkan Gerilya

Kompas.com - 19/07/2016, 14:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016), hampir pasti adalah Santoso Abu Wardah dan tangan kanannya, Basri Bagong.

Jika Santoso dan Basri dipastikan tewas, Polisi telah memetakan siapa sosok yang akan melanjutkan gerilya dalam kelompok mereka, yakni Ali Kalora.

"Semula, kami berpendapat, kalau Santoso tertangkap, pasti penggantinya si Basri. Tapi jika Santoso dan Basri ini benar tewas dan enggak ada, pengganti mereka adalah Ali Kalora," ujar Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso. Ia adalah pemimpin tim selain tim yang dipimpin Santoso di pegunungan Poso. Pria bernama asli Ali Ahmad tersebut memimpin 16 orang.

(baca: Santoso Diduga Tewas, Kapolri Pastikan Operasi di Poso Tetap Jalan)

Rudy melanjutkan, Ali Kalora berpotensi menjadi 'Santoso baru' karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior.

"Selama ini memang dia paling senior. Paling lama jadi teroris di sana," ujar Rudy.

Selain Ali Kalora, Polisi juga menengarai sosok Amham Mubaroq alias Baroq yang juga berpotensi melanjutkan gerilya tersebut.

Baroq merupakan pria asal Bima, Nusa Tenggara Barat, dekat dengan istri Santoso yang juga diajak gerilya di hutan Poso.

(baca: Ini Kronologi Baku Tembak yang Tewaskan Dua Anggota Kelompok Santoso)

Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinan keduanya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.

"Kekuatannya pasti menurun. Tapi mudah-mudahan tidak ada kekuatan baru. Yang penting kami akan lanjutkan program-program kontraradikalisme di Poso," ujar Rudy.

Santoso diduga tewas dalam baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2017) petang.

Dugaan itu muncul lantaran salah satu orang yang tewas tertembak memiliki ciri fisik seperti yang dimiliki Santoso.

(baca: Kapolri: Untuk Sementara, Jenazah yang Tertembak Positif Santoso)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah dikirim ke Poso untuk memastikan identitas kedua jenazah lewat tes DNA.

Kompas TV Evakuasi Jenazah Terduga Santoso Terus Diupayakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com