JAKARTA, KOMPAS.com — Tim identifikasi Polri akan mendatangkan orang-orang dekat dari gembong teroris Santoso ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah.
Tim ingin mendapatkan kepastian apakah satu dari dua terduga teroris yang ditembak mati di Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, pada Senin (18/7/2016), adalah Santoso atau bukan.
"Setelah (jenazah) dibersihkan, teman-teman Santoso akan dibawa mengenali wajah, apakah betul dia atau bukan," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Kompleks Istana Presiden, Senin malam.
Tito mengatakan, sejak operasi perburuan Santoso dilaksanakan, Polri telah menangkap banyak rekan Santoso. Mereka akan didatangkan untuk pengenalan wajah jenazah.
(Baca: Kontak Senjata di Poso, Dua Orang Kelompok Santoso Tewas)
Selain itu, tim juga akan melakukan identifikasi melalui perbandingan data DNA antara ante mortem dengan post mortem. Identifikasi inilah yang nanti akan dijadikan dasar pendataan identitas jenazah.
Tito mengatakan, berdasarkan ciri-ciri wajah, satu dari dua jenazah memang menunjukkan kemiripan dengan Santoso. Jenazah itu memiliki tahi lalat tepat di kening tengah dan berjenggot tebal.
(Baca: Mirip Santoso, Salah Satu yang Tewas dalam Baku Tembak Punya Tahi Lalat di Pipi)
Meski demikian, ia minta publik tidak berspekulasi terlebih dahulu sebelum proses identifikasi selesai semuanya.
"Informasinya, memang ada tahi lalat di dahi yang menjadi ciri khas Santoso. Jenggotnya juga ada. Tetapi, saya pikir jangan berspekulasi terlebih dahulu. Biarkan teman-teman Polri di sana mengevakuasi, kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi dulu," ujar Tito.
(Baca: Seorang Terduga Teroris yang Tewas Mirip Santoso, Polri Tunggu Hasil Identifikasi)
Diberitakan, personel Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala terlibat baku tembak dengan kelompok Santoso di hutan wilayah Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, Senin sore.
Dua orang kelompok itu tewas, sementara tiga lainnya melarikan diri. Dua orang yang meninggal dunia berjenis kelamin laki-laki. Sementara itu, tiga orang yang melarikan diri terdiri dari seorang laki-laki dan dua perempuan.