Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan Tetapkan Tiga Jalur Aman untuk Pelayaran Kapal ke Filipina

Kompas.com - 18/07/2016, 18:45 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa saat ini Kementerian Pertahanan telah menetapkan rute alternatif perjalanan kapal pengangkut batubara yang akan berlayar ke Filipina.

Penetapan jalur alternatif tersebut terkait opsi Pemerintah mengenai penetapan jalur aman untuk berlayar atau sea corridor.

Hal tersebut dilakukan untuk menjamin ke depannya kasus penyanderaan kapal pengangakut batu bara tidak terjadi dan ekspor dapat dilakukan dalam kondisi aman.

"Masalah laut sudah selesai. Sudah ada rute alternatif yang kami tetapkan untuk menghindari pembajakan," ujar Ryamizard saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).

"Masalah sudah selesai nanti tinggal penandatanganan kesepakatan bersama Malaysia dan Filipina," kata dia.

Menurut Ryamizard, ada tiga jalur alternatif kapal dan rencana pengawalan yang melewati wilayah perairan Kalimantan, Malaysia dan Filipina.

Ketiga jalur tersebut akan segera disosialisasikan ke seluruh perusahaan kapal Indonesia setelah ada kesepakatan.

Rencananya pada Kamis (21/7/2916), Ryamizard akan melakukan pertemuan trilateral dengan Menteri Pertahanan Malaysia dan Filipina di Kuala Lumpur. 

Ini perlu dilakukan guna membicarakan secara detail mengenai opsi pencegahan agar penyanderaan tidak terjadi lagi.

Selain itu Ryamizard juga mengatakan akan memaksimalkan peran Tentara Nasional Indonesia untuk melakukan pengawalan di atas kapal batu bara selama berlayar ke Filipina.

Selain menempatkan personel bersenjata di atas kapal, pihak TNI AL Indonesia juga akan bekerja sama dengan angkatan laut Filipina untuk melakukan pengawalan terhadap kapal pengangkut batubara.

Menurut dia, Pemerintah Filipina sudah mengizinkan militer Indonesia masuk ke wilayah perairannya untuk melakukan pengawalan.

"Masalah konsep pengawalan sudah selesai nanti tinggal penandatanganan kesepakatan di Kuala Lumpur hari Kamis," kata Ryamizard.

Ryamizard menuturkan, selain pengawalan di area perairan, dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas mengenai pengawalan oleh personel TNI di wilayah daratan Filipina.

Pengawalan di wilayah darat, kata Ryamizard, kemungkinan besar bisa dilakukan di bawah koordinasi angkatan bersenjata Filipina.

"Dalam pertemuan nanti saya akan membahas soal penjagaan di darat. Pengawalan akan dipimpin oleh komandan Filipina yang bertanggungjawab di wilayahnya. Ada semacam operasi bersama," ucapnya.

Kompas TV TNI Akan Masuk ke Filipina untuk Bebaskan ABK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com