JAKARTA, KOMPAS — Seorang kepala rumah sakit di daerah Bekasi turut terlibat dalam kasus peredaran vaksin palsu. Kepala rumah sakit berinisial HUD itu diketahui memerintahkan pengadaan vaksin dari CV Azka Medika, yang bukan merupakan distributor vaksin resmi.
"Pemeriksaan hari ini (Kamis), penyidik langsung menetapkan AR dan HUD sebagai tersangka. Mereka bertanggung jawab atas penggunaan vaksin palsu karena memerintahkan bagian pengadaan obat di faskes untuk membeli vaksin dari CV Azka Medika meski mereka tahu CV Azka Medika bukan distributor vaksin resmi," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Brigadir Jenderal (Pol) Agung Setya di Jakarta, Kamis (14/7/2016) seperti dikutip Kompas.
HUD adalah Kepala Rumah Sakit Ibu Anak Sayang Bunda, sedangkan AR dokter di Klinik Pratama Adipraja. Dua faskes itu di Bekasi, Jawa Barat.
(Baca: Ada 20 Tersangka Kasus Vaksin Palsu, Termasuk Bidan, Dokter, dan Pemilik Apotek)
Penyidikan terhadap kedua dokter ini dilakukan Polri dari hasil pengembangan penahanan pemilik CV Azka Media yang bernama Juanda pada akhir Juni lalu. Ia tersangka pertama yang ditangkap.
Hingga saat ini, Bareskrim telah menetapkan 20 tersangka.Tidak hanya dokter, mereka yang terlibat juga termasuk bidan, pemilik apotek, perawat, distributor, hingga produsen vaksin palsu.
(Baca: Ini 14 Rumah Sakit yang Pakai Vaksin Palsu)
Agung menambahkan, hingga Kamis malam, AR dan HUD masih menjalani pemeriksaan lanjutan sehingga penyidik belum memutuskan untuk menahan.
Berdasar paparan Bareskrim Polri dan Kementerian Kesehatan di Komisi IX DPR kemarin, ada 14 rumah sakit, 8 klinik, dan tenaga kesehatan yang menggunakan vaksin palsu.
Sebagian besar beroperasi di sekitar Bekasi. Rinciannya, 10 RS di Kabupaten Bekasi dan 3 RS di Kota Bekasi.
*Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Juli 2016, di halaman 1 dengan judul "Kepala RS Jadi Tersangka"*
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.