Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Tuntutan Penyandera, WNI Diyakini Akan Kembali Jadi Korban

Kompas.com - 12/07/2016, 15:00 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah perlu mempelajari kelompok bersenjata yang melakukan penyanderaan terhadap Warga Negara Indonesia. Kata dia, setiap kelompok penyandera yang ada di Filipina, perlu dilakukan pendekatan yang berbeda.

Hal tersebut disampaikan oleh mantan negisiator pembebasan sandera WNI pada tahun 2005 di Filipina, Irjen Purn. Benny Mamoto. Menurut Benny, pemerintah perlu membedakan apakah kelompok penyandera adalah kelompok kriminal atau kelompok yang idealis.

"Apakah bicara idelogi atau hanya kriminal. Kalau kriminal hanya nyari duit dengan menyandera tentunya penanganannya berbeda kalau berhadapan dengan yang berbasis ideologi," kata Benny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/7/2016).

(Baca: Anggap Abu Sayyaf Keterlaluan, Panglima Tegaskan TNI Siap Masuk Filipina)

Menurut Benny, jika Indonesia memenuhi tuntutan penyandera yang merupakan kelompok kriminal, maka Indonesia akan menjadi langganan target aksi kelompok bersenjata tersebut.

Jika begitu, dia pun yakin ada kemungkinan warga negara Indonesia kembali menjadi korban penyanderaan.

"Lah iya. Karena mereka kan kriminal, nyari duit. 'Ah enak nih cepat (dapat tebusan)," ucap Benny.

Menurut Benny, dalam upaya pembenasan sandera perlu dilakukan negosiasi satu pintu. Dalam negosiasi satu pintu, pihak keluarga, korban, perusahaan, maupun KBRI, dilarang menerima telpon dari pihak penyandera.

(Baca: "Gimana Enggak Jadi Sasaran Perompak, Orang Kita Bayar Tebusan Terus" )

"Ketika hanya bisa ke kita (negosiator), kita jadi di posisi yang bisa mempengaruhi mereka, bisa mengarahkan mereka," ujar Benny.

Benny mengatakan jika pihak penyandera mendapatkan banyak akses pintu komunikasi, penyandera memiliki posisi tawar yang lebih besar. Untuk itu, kata dia, diperlukan soliditas semua pihak terkait demi pembebasan sandera.

Kompas TV Kesaksian ABK Kapal TB Charles
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com