KUPANG, KOMPAS.com - Tiga WNI yang diculik kelompok bersenjata di Lahad Datu, Negara Bagian Sabah, Malaysia, diduga berasal dari Provinsi NTT.
Sepanjang 2016, sudah empat kali WNI berprofesi ABK kapal tunda dan kapal tongkang diculik di perairan di perbatasan Indonesia-Filipina, dan kini di perbatasan dengan Malaysia.
"Saya baru terima informasinya tadi sore dan sekarang masih terus ditelusuri kebenaran dari informasi tersebut," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya, di Kupang, Minggu (10/7/2016) malam.
(Baca: "Hanya WNI Berpaspor yang Diculik yang Lain Dilepas")
Lebu Raya mengatakan, dari informasi yang diterimanya, ada tiga nama warga NTT yang tinggal di Nunukan, Kalimantan Utara, diculik kelompok bersenjata di Sabah.
Mereka diculik saat mencari ikan di perairan Malaysia.
Ketiga WNI itu adalah Theodorus Kopong, Emanuel, serta juragan kapalnya yang bernama Lorens Koten.
"Tetapi untuk lebih jelas, kami masih koordinasikan dengan imigrasi di NTT untuk mengetahui kebenaran dari tiga nama yang dilaporkan itu," ujar Lebu Raya.
Dia berharap, pembebasan WNI itu bisa dilakukan segera.
"Karena kita juga tidak ingin warga NTT ditahan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Malaysia. Dan kami juga mengharapkan jika memang benar warga kami yang ditangkap maka pemerintah pusat bisa membantu membebaskannya," kata dia.
Komandan Korem 161/Wirasakti, di Kupang, Brigadir Jenderal TNI Heri Wiranto, ketika dikonfirmasi juga mengakui penculikan itu.
Namun, ia belum bisa memberikan informasi detil soal penculikan itu.