JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran sementara, diduga Nur Rohman merupakan pelaku tunggal yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Selasa (5/7/2016).
"Dugaan sementara dia pelaku tunggal," ujar Badrodin saat ditemui usai shalat Idul Fitri di Masjid Al Ikhlas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/7/2016).
Nur Rohman, kata Kapolri, berasal dari jaringan kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN).
Menurut Badrodin, kelompok JADKN yang dipimpin oleh Bahrun Naim ini berbeda dengan kelompok Jemaaah Ansharut Daulah atau JAD pimpinan Aman Abdurrahman. Namun, kedua kelompok tersebut sama-sama berafiliasi dengan ISIS.
"Jadi pelaku ini kelompok JADKN, sedangkan Aman Abdurrahman itu JAD. Kelompoknya berbeda," ujar Badrodin.
(Baca: Kapolda Jateng: Sidik Jari Pelaku Bom Bunuh Diri Milik Nur Rohman)
Badrodin menjelaskan, kelompok JADKN ini merupakan bagian dari Jamaah Islamiyah (JI). Kelompok tersebut merupakan kelompok militan Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS.
"Kelompok ini merupakan sempalan JI yang mendukung ISIS," kata Badrodin.
Kapolri menambahkan, pihaknya masih menelusuri jaringan kelompok militan Indonesia yang mendukung ISIS.
Menurut dia, ada kemungkinan kelompok-kelompok tersebut terpecah dan membentuk sel atau kelompok kecil baru.
(Baca: Shalat Id Digelar di Depan Lokasi Bom Bunuh Diri di Solo)
"Sejak Januari sampai sekarang pasti kan ada komunikasi dengan jaringan, entah itu jaringan kelompok awal yang masih di dalam negeri. Bisa jadi mereka membentuk sel baru untuk melakukan aksi. Kami terus telusuri," kata Kapolri.
Badrodin mengatakan, Nur Rohman diduga merakit sendiri bom. Usia bom yang digunakan oleh pelaku sama dengan bom yang dipakai dalam serangan teroris di kawasan Thamrin, Jakarta, pada Januari 2016.
(Baca: Identifikasi Sementara, Usia Bom di Solo Hampir Sama dengan Bom Thamrin)
Dugaan sementara, kemampuan merakit bom tersebut didapatnya melalui internet dan video tutorial karena polisi belum menemukan rekam jejak atau petunjuk apakah Nur Rohman pernah mengikuti pelatihan militer.