JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera Dedi Supriadi mengatakan, kolega separtainya, Mahfudz Siddiq, sebaiknya berkomunikasi langsung dengan Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf ihwal terkait pernyataannya soal Fahri Hamzah.
(Baca: "PKS Lebih Solid Tanpa Fahri, Merasa Lebih Baik dan Menyatu")
Menurut dia, Mahfudz tidak seharusnya menilai perbuatan seseorang hanya berdasar dari niatnya saja.
“Kalau mau klarifikasi, tanyakan langsung ke Al Muzammil, buka kemudian menilai niat. Bab niat kan mestinya dipahami sebagai domain Allah SWT,” kata Dedi dalam pesan singkatnya, Kamis (23/6/2016).
Pernyataan Dedi menanggapi Mahfudz yang menyesalkan pernyataan Muzammil yang menyatakan bahwa PKS merasa lebih baik dan lebih solid tanpa Fahri Hamzah.
Menurut Mahfudz, pernyataan Muzammil menunjukkan niat awal dirinya untuk menyingkirkan Fahri dari PKS.
“Orang kan mungkin beda pendapat. Hanya yang elok adalah kalau mau klarifikasi,” ujar Dedi.
(Baca: Mahfudz Siddiq: Muzammil Sejak Awal Ingin Singkirkan Fahri Hamzah)
Ia mengatakan, proses pemecatan Fahri dari PKS telah melalui upaya panjang.
Menurut dia, DPP PKS sudah beberapa kali mengajak Fahri untuk menyelesaikan persoalan secara internal.
“Ini organisasi, bukan panggung orang per orang. Semua itu terlihat di dalam penjelasan-penjelasan tertulis kami,” ujar dia.
Sebelumnya, Al Muzammil menganggap PKS lebih kondusif pascapemecatan Fahri Hamzah.
"PKS lebih solid tanpa Fahri. Merasa lebih baik dan lebih menyatu tanpa dia sekarang," kata Muzzammil di DPP PKS, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Menurut Muzzamil, sikap Fahri Hamzah yang menyalahi perintah partai terkait visi dan misi, tidak dapat dibenarkan. Pemecatan Fahri, kata dia, adalah keputusan internal.
Namun, Mahfudz justru menyesalkan pernyataan Muzammil.
Menurut dia, pernyataan Muzammil menunjukkan bahwa selama ada di PKS, Fahri menjadi sumber masalah yang mengganggu soliditas PKS.
"Ocehan Muzammil ini menunjukkan niat aslinya. Memang sejak awal niatnya mau singkirkan Fahri Hamzah," kata Mahfudz, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/6/2016).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.