Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Anies: Mau Lihat Contoh PAUD Bagus, Datang Saja ke Kemendikbud

Kompas.com - 22/06/2016, 14:57 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meresmikan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Km 0 (Nol), Senin (20/6/2016) lalu.

PAUD tersebut berada di area kompleks perkantoran Kemendikbud, Jakarta Selatan. Rencananya, PAUD akan mulai beroperasi pada, Jumat (24/6/2016) mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, sebenarnya PAUD ini sudah ada sejak lama. Namun, kondisinya kurang baik setelah terendam banjir dan bocor beberapa waktu lalu.

Kemudian beberapa minggu lalu, dirinya melihat dan meninjau keberadaan PAUD tersebut. Lantaran merasa keberadaan PAUD itu sangat penting, maka pembicaraan dengan Direktorat Jenderal PAUD di Kemendikbud pun dilakukan.

Menurut Anies, keberadaan PAUD menjadi sangat penting karena karakter serta pola pikir manusia dibangun sejak usia dini.

"Pendidikan terpenting itu ada di anak-anak usia dini," ujar Anies di Kemendikbud, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016).

Alasan pemilihan nama Km 0, kata Anies, karena lokasinya yang berada di Kemendikbud.

"Saat itu saya bicara dengan dirjen dan lainnya. Ini Kemendikbud, PAUD ini di Km 0, di pendidikan. Di tempat ini, pendidikan harus menjadi contoh. Ini Km 0," kata Anies.

Bukan canggih namun kreatif

Menurut Anies, desain PAUD yang baik tidak berarti harus dilengkapi dengan barang yang mahal atau diisi peralatan elektronik yang canggih.

Desain PAUD harus lebih mengedepankan aspek kreativitas guna menstimulasi otak anak-anak untuk lebih kreatif lagi.

"Yang dibutuhkan anak-anak itu bukan komputer atau elektronik, enggak kok, tapi kayu-kayu bola-bola dengan pilihan warnanya yang baik, serta bentuknya lebih variasi," ujar Anies.

Karena itu, PAUD Km 0 ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan PAUD yang ada di tempat lain. Bahkan, Anies yakin bahwa PAUD Km 0 di kantornya ini tidak kalah, atau bisa jadi lebih unggul, daripada yang ada di sekolah-sekolah berstandar internasional.

"Dari seluruh Indonesia, kalau mau melihat contoh PAUD bagus, datang saja ke sini (Kemendikbud). Ini lebih (bagus) jika dibandingkan dengan PAUD-PAUD berstandar internasional," kata Anies.

Kelebihan itu, kata Anies, terletak pada kreativitas pengemasan PAUD yang memberikan keleluasaan anak-anak untuk mengembangkan kreativitasnya dengan baik.

Fachri Fachrudin Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Km 0 (Nol) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat dikunjungi Kompas.com, Rabu (22/6/2016).
"Di sini touch-nya beda. Susunannya dibuat lebih friendly pada anak anak. Ruangan lebih terbuka, sehingga memberi kesempatan terjadinya interkasi satu anak dengan yang lain. Jadi tidak dipisahkan satu ruangan dengan lainnya," kata Anies.

"Alat-alat permainannya juga biasa saja, tapi dikemas dengan cara yang baik. Diwarnai dengan baik, itu yang dibutuhkan anak-anak," kata dia.

Khusus untuk pegawai kementerian

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Harris Iskandar, mengatakan bahwa keberadaan PAUD Km 0 saat ini diutamakan untuk anak-anak yang orangtuanya bekerja sebagai pegawai di Kemendikbud.

Keterbatasan ini harus dimaklumi karena terkait dengan kapasitas yang bisa ditampung oleh PAUD. Saat ini, PAUD Km 0 sudah menampung 37 murid.

"Sementara daftar tunggunya sudah mencapai 51 murid. Kapasitas maksimal mungkin bisa 60-an," kata Harris.

Jumlah pengajar PAUD saat ini, kata dia, baru enam orang. Ke depan akan ada penambahan lagi agar proses pendidikan bisa maksimal.

Mengenai harga, kata dia, terbilang ringan. Jika berdasarkan biaya PAUD sebelumnya, pegawai Kemendikbud hanya dikenakan sekitar Rp 700 ribu per bulan.

Sementara bagi masyarakat umum, dikenakan biaya sekira Rp 1 juta per bulan.

"Namun ini masih dilihat sesuai kebutuhannya nanti," kata dia.

Waktu operasional PAUD dibuka sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dari Senin hingga Jumat. Berdasarkan Pantauan Kompas.com, fasilitas yang ada di PAUD Km 0 cukup lengkap.

Beberapa area bermain, seperti permainan balok dan permainan peran, berada dalam satu lorong. Sehingga, memungkinkan terjadinya interaksi antar murid secara leluasa.

Fachri Fachrudin Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Km 0 (Nol) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat dikunjungi Kompas.com, Rabu (22/6/2016).
Adapun beberapa ruang yang dipisahkan secara khusus di antaranya yakni ruang tidur, ruang musik, ruang basah atau bermain air. Hal itu agar tidak menggangu aktifitas anak-anak yang berada di area lainnya.

Seperti apa suasana PAUD tersebut? Lihat dalam video di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com