Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Rugi Triliunan Rupiah

Kompas.com - 22/06/2016, 14:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku sudah melihat langsung kondisi di lapangan mengenai infrastruktur kelistrikan.

Berdasarkan tinjauan langsung, diketahui ada banyak proyek pembngkit listrik yang pembangunannya mangkrak.

"Kalau dihitung kira-kira ada 30-34 lokasi dan ini adalah uang yang sangat besar," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai percepatan penyelesaian program pembangunan infrastruktur kelistrikan 35.000 megawatt di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/6/2016).

"Uang yang sangat banyak, triliunan, ini agar segera diselesaikan," ucapnya.

Sebagai contoh, lanjut Presiden, di Kalimantan Barat ada proyek pembangkit listrik yang pengerjaannya sudah berhenti selama delapan tahun dan menghabiskan Rp 1,5 Triliun.

Di Gorontalo juga ada pembangkit listrik yang dikerjakan sejak delapan tahun yang lalu namun baru selesai 47 persen.

Di Lombok, dari tiga proyek pembangkit listrik, hanya dua yang berjalan dan satu proyek berhenti pengerjaannya.

"Ini tentu saja perlu sebuah keputusan dilanjutkan atau dibiarkan. Kalau dibiarkan konsekuensinya apa, ini uang negara, aset kita. Kalau diteruskan tentu harus ada rapat terlebih dahulu sehingga perhitungannya jelas," ujar Presiden. J

okowi pun menugaskan secara khusus Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ardan Adiperdana untuk menindaklanjuti proyek-proyek yang mangkrak tersebut.

"Sudah berapa yang habis disitu dan kita akan apakan, bisa dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu," ucap Jokowi.

Kompas TV Jokowi Resmikan PLTU 35.000 Megawatt
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK di Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK di Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com