Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilkada Serentak 2017, KPU Telah Mulai Sosialisasi di Semua Daerah

Kompas.com - 21/06/2016, 15:51 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang pilkada serentak 2017, Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi dan kabupaten/kota serta Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) telah melakukan sosialisasi hampir ke semua daerah.

Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, sosialisasi dilakukan oleh KPU daerah provinsi dan kabupaten/kota, serta PPK dan PPS disesuaikan dengan materi dan konten kearifan lokal di masing-masing daerah.

Dengan catatan, kegiatan tersebut disesuaikan dengan anggaran masing-masing daerah.

"Sosialisasi banyak dilakukan teman-teman di masing-masing daerah. Itu semua tergantung konten lokal di tiap-tiap daerah menjadi alat bantu sosialisasi," kata Ferry saat ditemui di Gedung KPU, Selasa (21/6/2016).

"Saya meyakini teman-teman di daerah sudah melakukan sosialisasi aktivitas pilkada," ujar dia.

Ia mengatakan, dalam proses sosialiasi, KPU juga bekerja sama dengan dinas instansi daerah, serta pihak swasta lain seperti lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, dan partai politik.

Menurut Ferry, ada tiga strategi yang dilakukan KPU dalam proses sosialisasi. Pertama, KPU menggunakan strategi tatap muka dan komunikasi massa. Biasanya metode yang digunakan ialah diskusi.

"Jadi bagaimana teman-teman di KPU privinsi dan kabupaten/kota serta PPK dan PPS langsung bertemu dengan pemilih menginformasikan tentang aktivitas pemilih," ujar dia.

Kedua, lanjut dia, sosialisasi dilakukan oleh metode media, seperti baliho, poster, televisi, dan elektronik.

Tentunya kegiatan ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan setiap daerah memiliki keterbatasan anggaran.

"Biasanya sosialisasi untuk media elektronik dilakukan oleh pusat. Sedangkan daerah lebih banyak melakukan sosialisasi tatap muka," kata dia.

Ketiga, lanjut Ferry, KPU juga membentuk relawan demokrasi yang melibatkan pemilih pemula, pemilih perempuan, kelompok marjinal dan penyandang disabilitas serta tokoh masyarakat dan agama.

"Kami melihat pengalaman di pemilihan legislatif dan presiden. Jadi dari berbagai sekmen kami minta bantuanya untuk aktivitas sosialisasi," ujar Ferry.

Kompas TV Ada Dana Ilegal untuk Teman Ahok?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com