JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk ketiga kalinya dalam pekan ini, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dipanggil Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, pada Rabu (8/6/2016).
Upaya untuk menurunkan harga sejumlah komoditas pangan jelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah masih menjadi topik pembahasan Jokowi dengan Amran.
"Pak Presiden minta kami bersama-sama menjaga harga pangan. Ya intinya itu," ujar Amran seusai dipanggil Presiden.
Beberapa komoditas yang jadi sorotan antara lain beras, cabai, bawang, dan minyak goreng. Amran melaporkan kepada Presiden bahwa stok komoditas-komoditas itu tergolong aman.
Minyak goreng, misalnya, kebutuhan masyarakat akan minyak goreng pada bulan puasa mencapai 400 ton. Namun, stok yang dimiliki pemerintah mencapai 1,8 juta ton.
Demikian pula ayam potong, cabai, dan beras.
"Stok komoditas itu semua bisa dua sampai empat kali lipat. Jadi, stok saya jamin aman," ujar Amran.
Atas kondisi demikian, Amran pun meyakini tidak terjadi kenaikan harga pada komoditas-komoditas yang dimaksud.
Sementara itu, soal daging sapi, Amran mengatakan, Kementan terus memantau harganya di pasaran. Kementan telah mengantisipasi kenaikan harga daging dengan cara memotong mata rantai pasokan.
Kementan juga sudah mendatangkan sapi potong dari NTT. Harga di pasaran ialah Rp 85.000. Bulog juga telah menjual 1.800 ton daging sapi dengan harga Rp 80.000.
Terlebih lagi, dua pekan sebelum hari raya Idul Fitri, sebanyak 27.400 ton daging sapi impor dari Brasil dan Australia datang memenuhi pasar di Indonesia, terutama Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ia yakin harga daging terkendali.