Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghadapi Wartawan? Jangan Lakukan 3 "Dosa" Ini!

Kompas.com - 03/06/2016, 17:59 WIB

2. Tergiring dan Emosi

Anda tidak bisa memilih tipe wartawan yang akan mewawancarai Anda. Siapa yang tahu jika Anda kebagian wartawan yang begitu "beringas", yang terus mengorek informasi, mendesak, dan membombardir Anda dengan pertanyaan, baik itu yang relevan maupun tidak.

"Itu hal wajar, apalagi jika bidang pekerjaan Anda termasuk yang ‘basah’ atau maksudnya layak muat atau layak ditayangkan," ujar Feby.

Tapi, meskipun berhadapan dengan wartawan seperti itu, Feby mengingatkan agar Anda jangan lantas sembarang menanggapi, apalagi sampai lepas kendali. Kemarahan atau emosi Anda hanya akan mendapat nilai minus, malahan menjadi "bumbu" bagi sang wartawan menulis dan berkisah.

3. Tidak fokus pada “key message”

Kalau Anda perhatikan, sering sekali wartawan dalam konferensi pers atau doorstop kini langsung mengetik jawaban dari narasumber di gawainya. Masalahnya, seberapa cepat mereka dapat mengetik dalam keterbatasan layar dan tuts kibor ponsel pintarnya?

Nah, jika jawaban Anda melebar ke mana-mana, itu hanya akan memperbesar kemungkinan kesalahan dalam capturing konten atau isi bicara Anda. Jadi, siapkanlah pesan utama alias key message bagi isu yang akan ditanyakan.

Fokuslah menyampaikan pesan utama ini, yang tentu akan diingat sebagai standpoint institusi Anda di kemudian hari. Meskipun dapat diulang-ulang dalam wawancara, sampaikanlah "pesan utama" itu dengan tidak monoton, tapi secara lugas, dan tetap responsif kepada wartawan.

Pertanyannya, apa pentingnya fokus terhadap key message?

Percayalah, dengan cara itulah Anda tidak akan "lengah" maupun mudah "tergiring" pertanyaan bertubi-tubi si wartawan. Dengan pesan utama sebagai pegangan, Anda tak perlu ngalor-ngidul menjawab pertanyaan wartawan.

Sebagai catatan, isi buku ini tidak seseram judulnya yang mencantumkan "daftar kesalahan fatal" Anda, tapi juga banyak tips dan trik media handling praktis yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Plus, semakin mudah dipahami karena disertai banyak contoh kasus yang diambil dari kisah nyata.

MARISKA VERGINA/PENERBIT BUKU KOMPAS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com