Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR: Tinggal 150 dari 560 Anggota yang Belum Lapor LHKPN

Kompas.com - 28/05/2016, 07:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Ketua DPR Ade Komarudin mengaku sudah bertemu dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membahas banyaknya anggota DPR yang belum menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) kepada KPK.

Menurut dia, pimpinan KPK menyatakan sudah banyak anggota DPR yang menyetor LHKPN mereka.

"Tinggal 150 dari 560 anggota yang belum melaporkan," kata Ade saat gathering dengan wartawan yang biasa meliput kegiatan DPR, di Batam, Jumat (27/5/2016).

(Baca juga: ICW Minta Pidanakan Pejabat Negara yang Tak Buat LHKPN )

Ade mengatakan, 150 anggota yang belum melapor itu dapat dibagi menjadi dua golongan.

Golongan A adalah mereka yang belum pernah melaporkan LHKPN sama sekali. Sisanya, adalah yang sudah pernah menyetor LHKPN, tetapi LHKPN-nya perlu diperbarui.

Ade mengaku akan segera mengingatkan mereka. "Saya minta tolong pimpinan KPK kirim surat ke pimpinan DPR supaya ada dasar untuk melapor ke teman teman," tambah pria yang akrab disapa Akom ini.

Ade menekankan, laporan LHKPN sangat penting untuk menunjukkan bahwa anggota DPR bersih dari praktik-praktik korupsi.

Laporan LHKPN juga bisa memperbaiki citra DPR yang selama ini kerap dipandang negatif.

"Kasihan DPR udah bonyok banyak yang ditangkap kemudian tambah lagi seperti ini. Lebih baik kita prebventif. Saya enggak mau nanti ada OTT, atau suatu hari ada masalah. Cukup sudahlah," ucap Ade.

(Baca juga: TII Usulkan Mekanisme "Asset Declaration" agar Pejabat Patuh Serahkan LHKPN)

Akom sendiri sebelumnya diketahui belum melaporkan LHKPN sejak 2010 lalu. Karena hal tersebut, Ade pun sempat dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

Setelah laporan itu, Ade langsung memperbarui LHKPN-nya.

Kompas TV 200-an Anggota DPR Belum Lapor Kekayaan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

Nasional
KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

Nasional
PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

Nasional
Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

Nasional
KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

Nasional
PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com