JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz mengatakan, tantangan Ketua Umum baru Golkar, Setya Novanto, adalah melakukan konsolidasi partai dengan segera.
Hal itu, kata dia, perlu dilakukan segera karena pada tahun 2017 mendatang seluruh partai akan menghadapi agenda politik pemilihan kepala daerah serentak.
Ia menyebutkan, pada pilkada serentak 2015 lalu, delapan dari total 13 pasangan calon perseorangan yang menang adalah kader aktif Golkar.
Menurut Masykurudin, hal ini menunjukkan bahwa yang terjadi terhadap Golkar di tingkat pusat, berpengaruh langsung terhadap seleksi kepemimpinan daerah di tubuh partai tersebut.
"Oleh karena itu, tantangan utama Setya Novanto bersama jajaran kepengurusan baru adalah konsolidasi Partai Golkar secepat mungkin," kata Masykurudin melalui keterangan tertulis, Selasa (24/5/2016).
Konflik dualisme kepengurusan Golkar yang terjadi sekitar 1,5 tahun belakangan membuat suara partai menurun drastis jika dibandingkan pilkada sebelumnya.
Tak hanya partisipasi yang menurun, sejumlah kader justru memilih didukung partai lain atau menempuh jalur independen.
Oleh karena itu, Pilkada 2017 adalah pertaruhan bagi Golkar untuk kembali mendongkrak suaranya.
"Bagaimana kekuatan Golkar dapat benar-benar dimanfaatkan untuk membangun kembali soliditas internal partai dan meraih simpati pemilih," ujar Masykurudin.