Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelang Kejatuhan, Soeharto Ditinggalkan oleh Kroni-kroninya

Kompas.com - 21/05/2016, 08:58 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998 tidak lepas dari mulai memudarnya kekuatan sang penguasa Orde Baru tersebut. Soeharto mulai ditinggalkan orang-orang kepercayaannya. Mereka yang berada di jajaran politisi, militer, hingga kalangan peneliti menuntutnya untuk mundur.

Direktur Nahdlatul Ulama (NU) yang juga aktivis reformasi 1998, Muhammad Syafi' Ali atau yang biasa disapa Savic Ali, mengisahkan kembali detik-detik menjelang Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya pada Kamis pagi yang bersejarah itu.

"Saya pribadi punya feeling Soeharto akan mundur karena yang menentang dia sudah terlalu banyak, tetapi tidak menyangka akan secepat itu," ungkap dia saat ditemui di Griya Gus Dur, Kamis (19/5/2016).

Saat itu, kata Savic, sudah terlalu banyak kelompok yang menunjukkan bahwa mereka tidak lagi berdiri membela Soeharto. Bahkan, menteri-menterinya sudah banyak yang mundur, seperti Ginandjar Kartasasmita.

(Baca: 21 Mei 1998, Berakhirnya Kekuasaan Soeharto dan Orde Baru)

Savic merasa, Soeharto sudah tidak punya "kaki" untuk meneruskan kekuasaannya. Kekuasaan Soeharto sudah goyah. Savic juga menilai, di tubuh militer mulai muncul tanda-tanda kegamangan dengan banyaknya perlawanan dari mahasiswa dan masyarakat.

Tidak hanya di Jakarta, di Yogyakarta, jutaan orang berkumpul di alun-alun menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Hal itu menunjukkan, Soeharto tidak mempunyai dukungan lagi. Ia sudah mulai ditinggalkan oleh kroni-kroninya, bahkan di tubuh tentara.

Di lapangan sendiri, mahasiswa bisa merasakan, ada tentara-tentara yang memusuhi mahasiswa dan ada tentara-tentara yang sepertinya bersahabat dengan mahasiswa. Savic merasakan itu.

(Baca: Pendudukan Gedung DPR/MPR, Puncak Protes Rakyat yang Jatuhkan Soeharto)

Dia menceritakan bahwa setiap pergantian penjagaan oleh tentara, suasananya selalu mencekam. Mahasiswa selalu menebak-nebak apakah yang berjaga nanti adalah tentara yang bersahabat atau tentara yang memusuhi mahasiswa.

"Dari tentara di lapangan itu, kami sudah bisa merasakannya. Tentara Angkatan Laut saat itu sikapnya lebih friendly terhadap mahasiswa. Ada kebingungan di tubuh militer apakah akan tetap mengawal Orde Baru," kata Savic.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com