Apalagi acara yang digelar di aula hotel tempat Presiden dan rombongan menginap sudah ditata sedemikian rupa oleh Duta Besar RI untuk Korsel John A Prasetio.
Spanduk besar berlatar warna merah, kuning, dan putih bertuliskan Special Forum with President Jokowi terpampang di dinding panggung.
Banyaknya pelajar dan mahasiswa serta pekerja muda yang hadir di acara tersebut pun membuat Presiden terkejut.
"Saya kaget yang nunggu, kok, banyak banget. Yang biasanya kalau saya ke negara lain, cuma 300-500 orang, paling banyak 800 orang, di sini 1.300 orang, enggak tahu kenapa, kok, banyak banget," tutur Presiden yang berbicara tanpa teks.
Lalu, Jokowi bicara mengenai tantangan yang akan dihadapi dan apa saja yang harus dikerjakan pada masa datang oleh bangsa Indonesia, termasuk anak-anak muda Indonesia di Korsel.
"Kita tahu semuanya bahwa ekonomi global (yang melambat) seolah menjadi sesuatu yang ditakutkan semua negara. Sebab, hingga kini, belum ada pemecahannya. Persaingan untuk memperebutkan investasi dan uang semakin tinggi. Kompetisi semakin hari semakin kuat, gesekannya, benturannya. Nah, inilah persoalan yang harus saya sampaikan ke seluruh masyarakat di mana pun," tambah Presiden.
Jokowi kemudian menyinggung soal kekisruhan politik dan ekonomi di ?Brasil yang menyebabkan presiden terpilih jatuh.
"Negara-negara lain juga sama. Seperti di Tiongkok yang bisa sampai 10-11 sekarang di bawah 7 persen pertumbuhannya. Padahal kita kirim barang ekspor banyak ke Tiongkok dan negara lain, Amerika, Eropa. Inilah kondisi dan tantangan yang kita hadapi," paparnya.
Tantangan juga bukan hanya persaingan individu, bisa juga antarprovinsi dan persaingan antarnegara yang semakin ketat.
"Kita harus atur strategi, sederhanakan pelayanan perizinan untuk tarik investasi karena lahan kita punya. Namun, itu belum cukup karena negara lain juga melakukan hal yang sama. Tapi, apa pun tantangannya, saya selalu sampaikan, kita harus optimistis. Kita harus menatap di depan itu lebih baik. Jangan berhadapan dengan rintangan malah kita kendur," pinta Presiden.
Menurut Presiden, kemajuan selalu memerlukan kompetisi. "Ayo pali-pali agar kita maju," tandas Presiden. (Suhartono dari Korsel)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.