Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Muda Golkar Desak Pengembalian Setoran Rp 1 Miliar dari Semua Caketum

Kompas.com - 08/05/2016, 18:02 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh Poros Muda Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan, dirinya sejak awal menolak setoran Rp 1 miliar yang dibebankan kepada setiap calon ketua umum.

Ia mensyukuri, pada akhirnya panitia pengarah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar meloloskan dua kandidat meski mereka tak menyetor uang sebesar Rp 1 miliar.

Namun, Doli menilai, seharusnya dengan situasi ini maka setoran yang telah diberikan enam kandidat lainnya juga dikembalikan.

"Menurut saya itu jadi polemik baru. Masa enam orang bayar, dua lagi tidak bayar," kata Doli di sela peluncuran bukunya yang bertajuk Mengembalikan Golkar ke Hati Rakyat di Jakarta, Minggu (8/5/2016).

Menurutnya, demi keadilan maka seluruh uang yang sudah disetorkan dikembalikan lagi kepada para kandidat. Kemudian, panitia mengumumkan kepada kader, termasuk para kandidat, kesempatan untuk memberi sumbangan yang besarannya tak ditentukan.

Sejak awal, Doli menolak adanya iuran wajib tersebut arena dianggap tak sesuai dengan tujuan mengadakan munaslub partai yang berkualitas.

Ia menyebutkan, ada empat indikator Munaslub yang berkualitas, yaitu demokratis, rekonsiliatif, berkeadilan, dan bersih. Bersih, menurutnya, dapat pula diartikan sebagai bebas dari praktik politik uang.

"Kalau orang yang jadi ketum harus bayar, ini akan menguatkan budaya kapitalisme," tuturnya.

Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo dinyatakan lolos tahap verifikasi meski tak menyetor Rp 1 miliar.

Menurut Ketua Panitia Pengarah Munaslub Nurdin Halid, panitia telah mengubah iuran Rp 1 miliar sebelumnya menjadi iuran sukarela.

Nurdin mengatakan, di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga parpol telah diatur mengenai sumbangan tidak mengikat.

Hal itu menjadi salah satu pertimbangan panitia pemilih untuk mengubah klausul sumbangan wajib Rp 1 miliar.

Dengan diubahnya klausul tersebut, maka dua bakal calon yang sebelumnya belum dinyatakan lolos dianggap telah memenuhi semua syarat yang ditentukan komite pemilihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com