JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin menegaskan akan mengikuti keputusan rapat pleno DPP Partai Golkar, Kamis (28/4/2016) kemarin berkaitan dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.
Hal itu termasuk soal kewajiban setor Rp 1 miliar bagi setiap calon ketua umum yang maju.
"Tentu semua keputusan itu yang terbaik untuk menentukan kepentingan dan kebesaran partai," ujar Ade seusai acara diskusi di Jakarta, Jumat (29/4/2016).
"Saya tidak berhak untuk membantah dan saya merupakan kader partai yang loyal," imbuh dia.
Akom, demikian Ade Komarudin kerap disapa, juga menyinggung soal biaya transport yang dalam rapat pleno DPP kemarin disepakati bahwa angkanya akan disesuaikan dengan masing-masing jarak.
(Baca: Golkar Patok Setoran Rp 1 M untuk Setiap Caketum)
Ia pun menyetujui keputusan tersebut. Namun dengan syarat, panitia Munaslub dapat menetapkannya secara baik dan adil.
"Saya kira juga jauh dari kampungnya masing-masing. Tidak boleh mereka dirugikan karena kepentingan Munaslub," ujar Akom.
Panitia pengarah Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar telah menetapkan besaran iuran yang akan dibayarkan oleh setiap bakal calon ketua umum. Masing-masing calon dibebankan iuran Rp 1 miliar untuk penyelenggaraan.
(Baca: Munaslub Golkar, Kongres Demokrat, dan "Hujan" Duit...)
Pelaksanaan Munaslub Partai Golkar diperkirakan akan memakan biaya Rp 47 miliar. Estimasi itu diambil setelah dikurangi biaya uang saku bagi setiap pengurus DPD Golkar tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Sementara itu, untuk uang transportasi, telah disepakati bahwa uang tersebut disesuaikan dengan daerah asal peserta.
Peserta yang datang dari daerah yang lebih jauh akan mendapatkan uang transportasi lebih besar. Sebaliknya, yang daerahnya lebih dekat akan mendapatkan uang transportasi lebih sedikit.