Dari kejauhan, Dian didampingi suaminya berteriak memuji lawan mainnya sebagai aktor terbaik yang dia kenal. Dian mengaku sebagai penggemar atas kerja-kerja Nicholas sebagai aktor.
Tepuk tangan juga ditujukan kepada Mira dan Riri yang tidak bisa menahan haru. Bergantian, mereka menerima ucapan selamat serta pelukan.
Sekitar 20 menit seusai film, keriuhan sebagai ungkapan perayaan "AADC2" masih berlangsung. Semua pihak yang terlibat dan ada di studio 1 saling memberi selamat atas film yang mereka lihat.
Binar wajah Mira dan Riri kali ini merona alami bukan karena pantulan lampu. Studio 1 masih temaram saat itu.
Jason Tedjakusuma, Kepala Komunikasi Google Indonesia yang ikut menonton di studio 1 mengaku puas dengan "AADC2".
Cerita, akting dan dialog para pemain disebutnya matang serta memberi banyak kejutan.
Kekayaan kultural Yogyakarta dan para senimannya memperkuat film ini.
Menyelesaikan masa lalu
Sementara perayaan kecil di studio 1 dilakukan, purnama dan cerahnya malam membuat acara penayangan perdana "AADC2" di ruang terbuka menjadi sempurna.
Iseng bertanya ke belasan orang yang telah menonton "AADC2", mayoritas mengaku puas.
Pertanyaan berikutnya, kenangan apa yang muncul selama menonton? Sebanyak 7 dari 10 orang menjawab kisah cinta atau mantan.
Pertanyaan terakhir, apa yang akan dilakukan dengan ingatan itu? Sebanyak 5 dari 10 menjawab akan menyelesaikan. Kalau bisa, diselesaikan di Yogyakarta.
Beberapa saya tanya kenapa memilih Yogyakarta? Mereka yang menjawab mengatakan, "AADC2" telah membimbing dan memberi panduan detilnya. Optimisme ada di antara mereka karena suksesnya kisah Rangga dan Cinta.
Film "AADC2" patut jadi rujukan untuk menyelesaikan persoalan di masa lalu untuk pijakan di masa depan.
Syarat untuk menyelesaikannya adalah menjumpai masa lalu secara langsung tanpa perantara. Berikutnya, mendengar semua versi kebenaran yang ada berikut fakta dan bukti pendukungnya.
Setelah itu, dengan sikap terbuka menerima segala kemungkinan dan bagaimana perjumpaan dengan masa lalu itu mengarahkan jalan ke masa depan.
Karena tidak semua versi kebenaran adalah benar, meminta maaf jika ternyata tidak benar adalah landasan terjadinya perbaikan hubungan.
Tanpa kesediaan meminta maaf, masa lalu akan terus menghantui lantaran semua versi diyakini benar.
Oya, sebagai bocoran, Cinta dan Rangga memiliki pilihan politik yang sama saat Pemilu Presiden 2014 lalu.
Atas pilihan politiknya itu, Cinta dan Rangga senyam-senyum saja saat ditanya bagaimana pemerintahan saat ini berjalan.
Tidak cukup jelas apa makna senyam-senyum itu.
Senyam-senyum itu bagi saya merupakan ekspresi mereka atas ketidakjelasan pemerintah menyikapi masalah di masa lalu.
Soal kejelasan sikap atas masa lalu, Rangga yang misterius dengan sangat tegas mengemukakan, "Meminta maaf dengan tangan terbuka dan mendapati keajaiban datang setelah itu."
Selamat mengenang masa lalu dan bernostalgia bersama Cinta dan Rangga.
Untuk yang masih punya masalah di masa lalu, mari dengan tangan terbuka meminta maaf dan menyelesaikannya.
Hidup tanpa beban di masa lalu lebih menyenangkan dan membuka banyak peluang serta keajaiban.
Cinta dan Rangga sudah membuktikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.