BANDUNG, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie meminta bakal calon ketua umum yang akan bertarung pada Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2016 memiliki kebesaran hati menerima apa pun yang menjadi hasilnya.
Semua bakal calon diminta Aburizal untuk siap menang dan siap kalah. Kandidat yang kalah pada munaslub harus mendukung kepemimpinan yang baru dan tidak menarik diri dari keanggotaan.
"Jangan saat kalah membentuk partai baru. Kita sama-sama solidkan Partai Golkar sehingga memberikan kontribusi besar bagi pembangunan bangsa dan negara," kata Aburizal, Minggu (24/4/2016).
Soliditas dan keutuhan semua kadernya, sambung Aburizal, mutlak diperlukan agar bisa memberi kontribusi yang besar untuk pembangunan bangsa dan negara.
"Golkar harus menunjukkan ke masyarakat bahwa kita siap membentuk kader-kader bangsa. Kita siap menghadapi era globalisasi," ujarnya.
Menurut Aburizal, hal ini menjadi salah satu alasan penyelenggaraan Munaslub Golkar 2016. Regenerasi pun tak bisa ditawar lagi jika ingin tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat.
"Kenapa mau mengadakan munaslub, Golkar membutuhkan orang-orang muda yang lebih energik. Saya mengharapkan, nanti masyarakat dapat menerima dengan baik," ucapnya.
Sementara itu, bakal calon Ketua Umum Partai Golkar, Ade Komarudin, mengatakan, Jawa Barat (Jabar) merupakan lumbung suara partai berlambang beringin itu.
Raihan suara Golkar di provinsi dengan penduduk paling banyak se-Indonesia ini terbilang besar.
"Pemilihnya banyak, penentu kemenangan. Golkar di Jabar bagus, (jumlah) suaranya bagus," kata lelaki asli Jabar ini.