JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin menyindir kisruh yang terjadi di lembaga Dewan Pimpinan Daerah.
Hal tersebut disampaikan Ade saat berpidato dalam International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Hadir dalam acara ini perwakilan partai politik dari wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Selain itu, hadir pula perwakilan sepuluh partai politik peserta pemilu 2014 di Indonesia.
Awalnya, Ade hanya berterima kasih kepada Irman Gusman yang turut hadir dalam acara tersebut. Namun, setelah itu Ade pun menyinggung kisruh perebutan kursi pimpinan DPD yang terjadi belakangan ini.
"Semoga dengan kedatangan Bapak ke sini DPD menjadi sepi lagi. Tidak ribut," kata Ade.
Kekisruhan DPD sendiri terjadi pada Rapat Paripurna DPD, Kamis (17/3/2016). Saat itu, para anggota meminta pimpinan DPD yang memimpin rapat menandatangani draf tata tertib soal pemangkasan masa jabatan pimpinan.
(Baca: Kronologi Digoyangnya Kursi Pimpinan yang Buat Rapat DPD Ricuh)
Namun, dua pimpinan DPD, Irman Gusman dan Farouk Muhammad, menolak menandatangani tata tertib (tatib). Daftar tatib yang diajukan ke pimpinan tersebut merupakan hasil Rapat Paripurna DPD pada 15 Januari 2016.
Lewat voting, para peserta rapat memutuskan untuk memperpendek masa jabatan pimpinan DPD dari 5 tahun menjadi 2,5 tahun.
Saat itu, dari 63 anggota DPD yang hadir saat voting, sebanyak 44 orang setuju bahwa masa jabatan pimpinan DPD dipangkas.
Hanya 17 anggota yang mendukung masa kerja pimpinan DPD tetap selama lima tahun. Sementara itu, dua anggota memilih abstain.
(Baca: Kronologi Digoyangnya Kursi Pimpinan yang Buat Rapat DPD Ricuh)
Masa jabatan yang dipersingkat dianggap membuat kontrol terhadap kinerja pimpinan alat kelengkapan dan pimpinan DPD menjadi lebih baik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.