Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait "Reshuffle", Jokowi Dianggap Masih Galau

Kompas.com - 08/04/2016, 20:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wartawan senior Kompas, Budiarto Shambazy, menilai Presiden Joko Widodo masih gamang untuk melakukan reshuffle kabinet.

Jokowi, kata dia, masih menimbang lebih berat mana keputusan melakukan reshuffle atau tidak.

"Sudah ada sinyal sewaktu hadiri Bhayangkara Cup, dia tidak mau didikte. Kelihatan memang pertempuran reshuffle jadi apa tidak, semakin hari semakin membuat presiden galau," ujar Budiarto dalam diskusi di Jakarta, Jumat (8/4/2016).

Budiarto mengatakan, gelagat reshuffle sudah terlihat sejak awal Maret 2016. Namun, kabar tersebut hanya sekadar wacana.

Jangan-jangan, kata dia, reshuffle memang tidak akan dilakukan Jokowi dalam waktu dekat.

"Karena ingin tampil, sengaja presiden yang punya hak prerogatif mengatakan untuk apa reshuffle kalau hanya membuat gaduh," kata Budiarto.

Terlebih lagi, Jokowi menghadapi berbagai tekanan di sana-sini. Sejak awal kabinet terbentuk pun bukan sepenuhnya kewenangan Jokowi, melainkan kompromi politik.

"Saya lihat Presiden sampai tahap ingin semakin menancapkan kewenangannya sebagai pemegang hak prerogratif. Di lain pihak, desakan partai semakin ganas," kata Budiarto.

"Presiden tahu persis dalam perombakan tidak akan menciptakan kompromi 100 persen, tetap ada kegaduhan," lanjut dia.

Jika terus ditekan, bisa jadi Jokowi tidak akan merombak kabinetnya. Lagipula, kata Budiarto, reshuffle kabinet bukan menjadi prioritas Jokowi.

Meski kegaduhan terjadi di kabinet, menurut dia, Jokowi merasa belum perlu dilakukan perombakan.

Kompas TV Jokowi: Semuanya Fokus Kerja Dulu!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com