Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Didorong Beri Penyembuhan Individu kepada Korban Kekerasan Pasca-1965

Kompas.com - 06/04/2016, 20:52 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan korban peristiwa kekerasan yang terjadi pasca-1965 hingga saat ini belum mendapatkan hak-hak yang seharusnya dipenuhi oleh negara, seperti hak pemulihan.

Berdasarkan hasil advokasi yang dilakukan oleh Asia Justice and Rights (AJAR) menunjukkan bahwa banyak korban penyiksaan, umumnya perempuan, yang hidup miskin tanpa adanya perhatian dari pemerintah.

Menurut AJAR, mereka telah mengalami tindak kekerasan seperti penyiksaan bahkan pemerkosaan selama proses penahanan sebagai tahanan politik atas tuduhan terlibat gerakan PKI, tanpa pengadilan.

Menurut Direktur AJAR Galuh Wandita, jika pemerintah berniat untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu, maka pengakuan resmi dari negara atas terjadinya penyiksaan di masa lalu adalah langkah pertama dalam memberikan keadilan bagi korban.

Setelah itu, kata Galuh, pemerintah harus mendorong upaya penyembuhan individu terhadap korban dan rekonsiliasi di tingkat masyarakat agar korban tidak mendapat stigma, terutama korban yang dituduh terlibat PKI.

"Rekonsiliasi harus mencerminkan kehendak korban dan memberikan hak-hak korban atas kebenaran, keadilan, reparasi dan jaminan ketidakberulangan," ujar Galuh di Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Lebih lanjut ia mengatakan, selain proses rekonsiliasi pemerintah juga harus membuat program rehabilitasi nasional yang memenuhi kebutuhan medis, psikologis dan material.

Kebutuhan korban penyiksaan yang harus dipenuhi antara lain mendapatkan akses perawatan kesehatan, konseling kesehatan mental, penyembuhan trauma, kebutuhan atas mata pencaharian, pendidikan, pelatihan kejuruan, kesempatan kerja dan modal usaha.

"Berdasarkan UU Pengadilan HAM, korban pelanggaran berat HAM punya empat hak, yakni hak atas kebenaran, mendapatkan keadilan, pemulihan dan jaminan tidak berulang," kata Galuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Nasional
Hari Raya Idul Adha, Jokowi: Berkurban Ekspresi Rasa Syukur dan Ikhlas

Hari Raya Idul Adha, Jokowi: Berkurban Ekspresi Rasa Syukur dan Ikhlas

Nasional
Wapres Ma'ruf Serahkan Sapi Kurban Jokowi 1,3 Ton ke Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Serahkan Sapi Kurban Jokowi 1,3 Ton ke Masjid Istiqlal

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas, dan AHY Hadir

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas, dan AHY Hadir

Nasional
Momen Jokowi 'Ngevlog' Sambil Cicipi Mi Pedas di Semarang

Momen Jokowi "Ngevlog" Sambil Cicipi Mi Pedas di Semarang

Nasional
Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Nasional
Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com