Dia juga menjelaskan, manuver dan penggiringan opini ini terjadi sejak sebuah koran dan majalah nasional memberitakan peta reshuffle. Tanpa wawancara dan data akurat, media itu menampilkan nama Mendes Marwan Jafar sebagai menteri yang layak diganti.
(Baca: PKB Sebut Kursi Menteri Desa Diincar, Ini Komentar Luhut)
“Dari situ, pemberitaan soal Marwan Jafar di media itu terus negatif, hingga hari ini. Keliatan sekali ingin nekan dan ngatur-ngatur agar Presiden terpengaruhi," ujarnya.
Jazilul pun berhara Presiden tidak terpengaruh dengan upaya mendikte dan penggiringan opini ini.
“Sikap Presiden sudah jelas, beliau tidak mau ditekan-tekan, tidak mau didikte, dan tidak mau diintervensi. Ini kok ada pihak-pihak yang pengen banget jadi menteri bikin gerakan dan isu macem-macem,” ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.